Jakarta, NU Online
Pemerintah Kabupaten Ponorogo menggelar acara Istighotsah Kubro di halaman pendopo Kabupaten Ponorogo (24/2). Menurut panitia, acara tersebut dilaksanakan sebagai langkah awal dan komitmen pemerintah Kabupaten Ponorogo untuk menjaga persatuan dan kesatuan warga Ponorogo agar tidak terjadi perpecahan setelah pemilihan kepala dan wakil kepala daerah Desember tahun lalu. Acara tersebut juga dihadiri oleh KH Said Aqil Siroj, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
Di dalam ceramahnya, Kia Said menghimbau kepada ribuan jamaah yang hadir untuk terus mengamalkan ajaran para pendahulu, menjaga ajaran Ahlussunnah wal Jama’ah, dan menghimbau agar tidak terprovokasi untuk ikut aliran yang menyimpang dan radikal.
“Jangan sampai ada warga Ponorogo yang gabung jadi tentara ISIS di Suriah,” tegas Kiai Said.
Lebih lanjut, Kiai Said menghimbau kepada warga Ponorogo agar bahu-membahu dan bersatu bersama pemerintah Kabupaten Ponorogo untuk turut serta menyukseskan program pemerintah untuk menyejahterakan masyarakat.
“Memperkuat ukhuwah itu yang utama. Kalau sebelum pemilihan (bupati dan wakil bupati) boleh berbeda pilihan, tapi kalau sudah selesai mari bersatu. Kita rapatkan barisan, karena pada dasarnya kita semua bersaudara,” papar Kiai lulusan Universitas Ummul Qura Makkah tersebut.
Kiai Said menilai bahwa nasionalisme dan Islam harus berjalan secara beriringan. “Nasionalisme tanpa Islam, maka itu akan menjadi kering. Dan Islam tanpa nasionalisme, maka itu akan menjadi radikal. Keduanya tidak boleh dipertentangkan,” pungkas Kiai asal Cirebon tersebut.
Selain dihadiri oleh warga Ponorogo, acara istighotsah tersebut juga dihadiri oleh puluhan kiai dan ribuan santri dari pesantren yang ada di Ponorogo. Acara tersebut berjalan dengan khidmat dan khusuk sesuai dengan yang direncanakan oleh panitia.
Sesuai dengan hasil rekapitulasi akhir Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Ponorogo, pasangan Ipong Muchlissoni-Soedjarno berhasil memenangkan pemilihan bupati dan wakil bupati Kabupaten Ponorogo dan mengalahkan tiga pasangan calon bupati dan calon wakil bupati lainnya. Keduanya akan menjabat sebagai Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Ponorogo selama lima tahun ke depan, 2015-2020. (Ahmad Muchlishon/Mukafi Niam)