Kapan Batas Awal dan Akhir Pelaksanaan Shalat Idul Fitri?
NU Online Ā· Jumat, 21 April 2023 | 10:00 WIB
Malik Ibnu Zaman
Kontributor
Jakarta, NU Online
Hari Raya Idul Fitri diikuti dengan melaksanakan shalat Idul Fitri. Hukum shalat Idul Fitri itu sendiri sunnah muakkadah (sangat dianjurkan). Sejak disyariatkannya shalat Id (Idul Fitri dan Idul Adha) pada tahun kedua hijriah, Rasulullah saw tidak pernah meninggalkannya hingga beliau wafat.
Lalu kapan sih batas awal dan akhir pelaksanaan shalat Idul Fitri? Berikut penjelasannya.
Baca Juga
Tata Cara Shalat Idul Fitri
Pada artikel NU OnlineĀ berujudulĀ Batas Awal dan Akhir Pelaksanaan Shalat Id menjelaskan bahwa para ulama dari kalangan madzhab Syafiāi ada hal yang disepakati dan ada yang diperselisihkan. Yang disepakati di antara mereka adalah tentang akhir waktu shalat Id, yaitu ketika matahari tergelincir.
ŁŁŲ§ŲŖŁŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŲ§ŁŲµŁŲŁŲ§ŲØŁ Ų¹ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁ Ų¢Ų®ŁŲ±Ł ŁŁŁŁŲŖŁ ŲµŁŁŁŲ§Ų©Ł Ų§ŁŁŲ¹ŁŁŲÆŁ Ų²ŁŁŁŲ§ŁŁ Ų§ŁŲ“ŁŁŁ
ŁŲ³ŁĀ
Artinya, āUlama dari kalangan madzhab Syafiāi sepakat bahwa waktu akhir pelaksanaan shalat id adalah ketika tergelincirnya matahari,ā (Lihat Muhyiddin Syarf An-Nawawi, Al-Majmuā Syarhul Muhadzdzab, Jeddah, Maktabah Al-Irsyad, juz VII, halaman 7).
Sementara itu terkait dengan awal waktu shalat Id, ada dua pendapat sebagaimana didokumentasikan oleh Muhyiddin Syarf An-Nawawi dalam kitab Al-Majmuā Syarhul Muhadzdzab.
Pertama, menyatakan bahwa awal waktu shalat Id adalah dimulai dari terbitnya matahari. Namun yang lebih utama shalat Id ditangguhkan dulu sampai matahari naik seukuran satu tombak. Pandangan ini menurut Muhyiddin Syarf An-Nawawi adalah yang paling sahih.
Baca Juga
Bacaan Bilal pada Shalat Idul Fitri
ŁŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŁŁ ŁŁŁŁŲŖŁŁŁŲ§ ŁŁŲ¬ŁŁŁŲ§ŁŁ (Ų§ŁŲµŁŲŁŁŁŁŁ
ŁŲ§) ŁŁŲØŁŁŁ ŁŁŲ·ŁŲ¹Ł Ų§ŁŁŁ
ŁŲµŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲµŁŲ§ŲŁŲØŁ Ų§ŁŲ“ŁŁŲ§Ł
ŁŁŁ ŁŁŲ§ŁŲ±ŁŁŁŁŁŲ§ŁŁŁŁŁ ŁŁŲ¢Ų®ŁŲ±ŁŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŁŁ Ł
ŁŁŁ Ų§ŁŁŁŁŁŁ Ų·ŁŁŁŁŲ¹Ł Ų§ŁŲ“ŁŁŁ
ŁŲ³Ł ŁŁŲ§ŁŁŲ§ŁŁŁŲ¶ŁŁŁ ŲŖŁŲ£ŁŲ®ŁŁŲ±ŁŁŁŲ§ ŲŁŲŖŁŁŁ ŲŖŁŲ±ŁŲŖŁŁŁŲ¹Ł Ų§ŁŲ“ŁŁŁ
ŁŲ³Ł ŁŁŲÆŁŲ±Ł Ų±ŁŁ
ŁŲŁĀ
Artinya, āMengenai waktu awal pelaksanaan shalat Id terdapat dua pendapat. Pendapat yang paling sahih, dan ditegaskan pengarang kitab Al-Muhadzdzab (Abu Ishaq Asy-Syirazi), penulis kitab Asy-Syamil, Ar-Ruyani dan ulama yang lain adalah bahwa awal waktu pelaksanaan shalat Id mulai dari terbitnya matahari. Yang paling utama adalah menangguhkan shalat Id sampai naiknya matahari seukuran satu tombak,ā (Muhyiddin Syarf an-Nawawi, Al-Majmuā Syarhul Muhadzdzab, juz, VII, halaman 7).
Kedua, menyatakan bahwa awal waktu shalat Id adalah ketika matahari naik. Ini adalah pandangan yang ditegaskan oleh Al-Bandaniji dan Abu Ishaq Asy-Syirazi dalam kitab At-Tanbih. Menurut An-Nawawi, pendapat ini zhahirnya adalah ucapan Ash-Shaidalani, Al-Baghawi, dan ulama lainnya.
ŁŁŲ§ŁŲ«ŁŁŲ§ŁŁŁŁŁ) Ų£ŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲÆŁŲ®ŁŁŁ ŲØŁŲ§Ų±ŁŲŖŁŁŁŲ§Ų¹Ł Ų§ŁŲ“ŁŁŁ
ŁŲ³Ł ŁŁŲØŁŁŁ ŁŁŲ·ŁŲ¹Ł Ų§ŁŲØŁŁŁŲÆŁŁŁŁŲ¬ŁŁŁŁ ŁŁŲ§ŁŁŁ
ŁŲµŁŁŁŁŁŁ ŁŁŁ Ų§ŁŲŖŁŁŁŁŲØŁŁŁŁ ŁŁŁŁŁŁ ŲøŁŲ§ŁŁŲ±Ł ŁŁŁŁŲ§Ł
Ł Ų§ŁŲµŁŁŁŁŲÆŁŁŁŲ§ŁŁŁŁŁ ŁŁŲ§ŁŁŲØŁŲŗŁŁŁŁŁŁ ŁŁŲŗŁŁŁŲ±ŁŁŁŁ
ŁŲ§
Artinya, āPendapat kedua menyatakan bahwa masuknya waktu shalat Id adalah ketika naiknya matahari. Pendapat ini ditegaskan oleh Al-Bandaniji dan Abu Ishaq Asy-Syirazi dalam kitab At-Tanbih. Pendapat ini zhahirnya adalah ucapan Ash-Shaidalani, Al-Baghawi dan selain keduanya,ā (Lihat Muhyiddin Syarf An-Nawawi, Al-Majmuā Syarhul Muhadzdzab, juz VII, halaman 7).
"Dalam soal waktu awal terjadi perbedaan di antara para ulama terutama di kalangan madzhab Syafiāi sendiri. Pendapat yang dianggap paling sahih adalah yang menyatakan bahwa awal waktu shalat Id dimulai ketika terbitnya matahari. Sedang mengenai akhir waktunya mereka sepakat, yaitu ketika tergelincirnya matahari," jelas KH Mahbub Maāafi Ramdlan dalam artikel yang ditulisnya tersebut.
Kontributor: Malik Ibnu Zaman
Editor: Fathoni Ahmad
Terpopuler
1
Gus Yahya Ajak Seluruh Pengurus NU Siapkan Muktamar Ke-35 sebagai Jalan Terhormat dan Konstitusional
2
Pertemuan Mustasyar, Syuriyah, dan Tanfidziyah di Lirboyo Putuskan Muktamar Ke-35 NU Bakal Digelar Secepatnya
3
KH Miftachul Akhyar Undang Rapat Konsultasi Syuriyah dengan Mustasyar PBNU di Pesantren Lirboyo
4
Gus Yahya Tanggapi KH Miftachul Akhyar soal AKN-NU, Peter Berkowitz, hingga Dugaan TPPUĀ
5
KH Miftachul Akhyar Sampaikan Permohonan Maaf terkait Persoalan di PBNU
6
Khutbah Jumat: Rajab, Shalat, dan Kepedulian Sosial
Terkini
Lihat Semua