Muhammad Faizin
Penulis
Palembang, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf mengungkapkan bahwa di masa awal kepengurusan baru PBNU masa khidmah 2022-2027 ini, para duta besar negara-negara sahabat berebut ingin berkunjung ke Kantor PBNU. Hal ini selaras dengan dimensi ke depan Nahdlatul Ulama yakni keterlibatan dalam masalah-masalah internasional.
Para duta besar tersebut lanjutnya, berebut dijadwalkan untuk melakukan pertemuan dan datang ke PBNU. “Sampai saya selama berhari-hari terpaksa menjadwalkan sehari dua dubes di PBNU. Saya jadi kaya dokter nunggu pasien,” selorohnya saat pertemuan silaturahmi dengan pengurus wilayah dan pengurus cabang se-Sumatera di Komplek Jakabaring Sport City, Palembang, Sumatera Selatan, Kamis (3/3/2022) malam.
Sampai saat ini, duta besar yang sudah datang ke PBNU di antaranya dari Saudi Arabia, Mesir, Iran, Uni Eropa, Prancis, Amerika, dan Jepang. Termasuk yang sedang melakukan komunikasi untuk datang ke PBNU, namun masih dalam tahap penjadwalan yakni dari Ukraina dan Rusia yang saat ini sedang dilanda masalah peperangan.
“Ukraina mendesak-desak dari kemarin. Tapi harus kita minta untuk mundur dikit karena kita punya kegiatan di Palembang. Begitu juga Rusia mendesak-desak minta bertemu datang ke PBNU,” katanya.
Beberapa negara lainnya yang masih menjadwalkan untuk lawatan ke PBNU di antaranya China, Quwait, Qatar, Pakistan, dan Syria. “Jadi ini lama-lama PBNU bisa jadi kantor PBB,” selorohnya lagi disambut tepuk tangan yang hadir pada acara yang merupakan rangkaian Harlah Ke-99 NU untuk wilayah barat Indonesia.
Para duta besar yang telah datang ke PBNU ini terang Gus Yahya memberikan apresiasi positif kepada PBNU dan juga menyampaikan harapan-harapan besar kepada PBNU. Hal ini lanjut Gus Yahya, menjadi bukti bahwa NU berperan strategis dalam percaturan dunia dan menjadi tanggung jawab keluarga besar NU untuk merawat bukti bahwa NU bisa diandalkan oleh seluruh umat manusia.
Tren positif ini juga lanjutnya, harus tetap dipertahankan karena jika berbicara tentang peradaban, maka bisa dipastikan harus terlibat dalam dinamika internasional. Terkait dengan peradaban inilah yang juga menginspirasi PBNU untuk mengangkat tema besar rangkaian Harlah tahun 2022 yakni ‘Merawat Jagad, Membangun Peradaban’.
Pewarta: Muhammad Faizin
Editor: Kendi Setiawan
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
Rohaniawan Muslim dan Akselerasi Penyebaran Islam di Amerika
Terkini
Lihat Semua