Ketua PBNU Sebut Pentingnya Kesadaran TI agar Tak Tergilas Zaman
Sabtu, 31 Oktober 2020 | 22:00 WIB
Tanpa menjadi pemain TI di era disruptif kali ini maka masyarakat terutama warga NU tidak mendapatkan banyak peluang soal kehidupan.
Abdul Rahman Ahdori
Kontributor
Jakarta, NU Online
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) H Juri Ardiantoro menyebut pentingnya kesadaran teknologi informasi agar manusia tak tergilas perubahan zaman. Menurutnya, kesadaran yang tinggi atas setiap masalah yang ada pada teknologi informasi harus ada pada benak kalangan muda NU.
"Tidak saja melek TI Madrasah Teknologi oleh LTN PBNU kita harapkan melahirkan kesadaran yang kuat, sangat tinggi betapa pentingnya perkembangan informasi ini," kata H Juri Ardiantoro saat mengisi kegiatan Madrasah Teknologi Informasi oleh Lembaga Ta’lif wa Nasyr (LTN) PBNU yang digelar secara virtual, Sabtu (31/10).
Ia menambahkan, diskursus TI yang difasilitasi oleh lembaga-lembaga NU mampu menjadi gerbang masuknya pemain baru dari kalangan muda NU di dunia digital. H Juri kemudian mengungkapkan pendapat Tony Giden yang menyebut perubahan zaman begitu cepat, jika tidak mampu beradaptasi maka akan tergilas.
Intinya, kata dia, tanpa menjadi pemain TI di era disruptif kali ini maka masyarakat terutama warga NU tidak mendapatkan banyak peluang soal kehidupan. Terutama menyangkut perubahan sosial ekonomi suatu bangsa. Dia berharap, kalangan muda NU menjadi pelaku perkembangan TI di Indonesia bahkan dunia.
"Meski begitu saya mengapresiasi apa yang telah dilakukan oleh kelompok muda NU seperti oleh LTN PBNU dan NU Online. Mereka mampu membawa NU Online menjadi media daring Islam terbesar di Indonesia, dan tentunya media Islam untuk mengkampanyekan Islam rahmatan lil alamin," tuturnya.
Ketua LTN PBNU Hari Usmayadi menuturkan, dampak canggihnya teknologi informasi di Indonesia terlihat jelas pada sikap masyarakat yang tidak dapat dilepaskan dari penggunaan alat teknologi. Namun masyarakat terutama warga NU masih belum memahami apa inti perubahan dari teknologi informasi tersebut.
Menurutnya, kegiatan Madrasah TI digelar untuk memberikan kesadaran kepada generasi muda NU sehingga dapat memahami disrupsi teknologi yang terus bergerak. Kemudian target yang diikhtiarkan LTN PBNU yakni kelompok muda NU dapat terlibat dalam medan perkembangan teknologi yang ada.
Dia berharap, para generasi muda NU bisa mempersiapkan diri menjadi pemain di medan disrupsi teknologi 3-10 tahun mendatang. Jika hal itu sudah terjadi, lanjutnya, maka organisasi NU optimis dapat meraih masa depan bangsa Indonesia yang gemilang.
Cak Usma bersyukur, kegiatan itu direspons positif oleh warga NU. Katanya, sudah ada 1.200 peserta yang mendaftar ke panitia. Dia optimis apa yang dilakukan LTN PBNU dapat memberikan pengaruh yang baik untuk generasi muda NU utamanya mengenai pengetahuan teknologi informasi.
Kegiatan pembukaan dihadiri Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, Menteri Komunikasi dan Informasi Johnny G Plate dan Komisaris Utama Telkom Rhenald Kasali. Kemudian, narasumber yang memaparkan masalah disrupsi teknologi ini adalah Master of Change Management, Dadang Kadarusman.
Pewarta: Abdul Rahman Ahdori
Editor: Kendi Setiawan
Terpopuler
1
Daftar Barang dan Jasa yang Kena dan Tidak Kena PPN 12%
2
Kronologi Santri di Bantaeng Meninggal dengan Leher Tergantung, Polisi Temukan Tanda-Tanda Kekerasan
3
Bisakah Tetap Mencoblos di Pilkada 2024 meski Tak Dapat Undangan?
4
Bahtsul Masail Kubra Internasional, Eratkan PCINU dengan Darul Ifta’ Mesir untuk Ijtihad Bersama
5
Ma'had Aly Ilmu Falak Siap Kerja Sama Majelis Agama Islam dan Adat Istiadat Melayu Kelantan
6
Pencak Silat Pagar Nusa Jadi Mata Kuliah Ko-Kurikuler di Universitas Islam Makassar
Terkini
Lihat Semua