Ketum Pagar Nusa Ingatkan Anggotanya Lawan Ujaran Kebencian di Medsos
NU Online · Senin, 6 Januari 2020 | 07:03 WIB
"Langkah simpelnya bagaimana kita melek di media sosial," kata pria yang kerap disapa Gus Nabil di sela-sela penyelenggaraan Kejurnas dan Festival III yang diselenggarakan Pagar Nusadi Padepokan Pencak Silat TMII, Jakarta Timur, Jumat (3/1) lalu.
Menurut Gus Nabil, di era revolusi industri 4.0 ini, semua masyarakat tak terkecuali anggota Pagar Nusa sudah seharusnya melek digital, termasuk bagaimana memainkan media sosial yang benar dan baik, sehingga masyarakat tercerahkan.
Lebih lanjut ia menyatakan bahwa dengan menguasai halaman media sosial, maka orang-orang yang sebelumnya keliru dalam melihat NU, maka bisa menjadi mengerti akan kekeliruannya.
"Ketika orang ingin mencari tahu apa itu NU dan Pagar Nusa sudah banyak halaman yang tersedia," jelasnya.
Selain Kejurnas, Pagar Nusa menggelar berbagai lomba untuk memperingati Harlah ke-34 organisasinya, seperti lomba foto untuk jurnalis profesional dan untuk netizen Twitter dan Instagram. Lomba tersebut disebutnya banyak yang mengikuti. Hal itu terlihat setidaknya pada jumlah pesertanya.
"Lomba foto untuk jurnalis profesional. Target 50 peserta, tapi yang daftar 174. Begitu juga lomba foto untuk pengguna Twitter dan Instagram. Pada lomba ini pesertanya luar biasa. Ramai sekali di linimasa baik di twitter maupun di instagram," katanya.
Sebagaimana diketahui, Kejurnas tahun ini diikuti 487 peserta dari 24 kontingen di seluruh Indonesia. Mereka akan memperebutkan setidaknya 194 medali.
Secara umum, peserta yang berlaga di Kejurnas berdasarkan usia terbagi atas pra remaja, remaja, dan dewasa dengan empat kategori, yakni perorangan putra, perorangan putri, berpasangan, dan berkelompok.
Pihaknya mengharuskan Pagar Nusa di berbagai daerah untuk mengikuti Kejurnas sehingga banyak pendekar yang menjadi peserta. Ia menyatakan ada hukuman bagi yang tidak mengikutinya karena dianggap pembinaan pendekar tidak berjalan.
"Kami sangat serius. Jika ada pengurus wilayah yang tidak mengirimkan kontingen walau satu pendekar pun, kepengurusannya akan kami evaluasi. Bisa-bisa kami carateker (ambil alih) karena tidak bisa membina atlet di tempatnya masing-masing," tegasnya.
Pewarta: Husni Sahal
Terpopuler
1
Mustasyar, Syuriyah, dan Tanfidziyah PBNU Hadir Silaturahim di Tebuireng
2
Khutbah Jumat: Kerusakan Alam dan Lalainya Pemangku Kebijakan
3
Pesantren Tebuireng Undang Mustasyar, Syuriyah, dan Tanfidziyah PBNU untuk Bersilaturahmi
4
Khutbah Jumat: Mari Tumbuhkan Empati terhadap Korban Bencana
5
KH Said Aqil Siroj Usul PBNU Kembalikan Konsesi Tambang kepada Pemerintah
6
20 Lembaga dan Banom PBNU Nyatakan Sikap terkait Persoalan di PBNU
Terkini
Lihat Semua