Pencak silat merupakan olahraga dan kebudayaan khas Nusantara. Mengkombinasikan antara olahraga, kebudayaan, dan nilai-nilai agama sejalan dengan nilai yang dikembangkan oleh Nahdlatul Ulama dengan prinsip moderasi Islam untuk menduniakan Islam Nusantara di dalam nilai-nilai universalnya.
“Ini tentu senafas dengan nilai luhur yang diperjuangkan oleh para muassis NU mulai awal berdirinya hingga hari ini di bawah kepemimpinan Ketua Umum Tanfidziyah Nahdlatul Ulama (KH Said Aqil Siroj),” kata Deputi Pengembangan Pemuda Kemenpora Asrorun Niam Sholeh dalam pembukaan Kejurnas dan Festival III di Padepokan Pencak Silat TMII, Jakarta Timur, Jumat (3/1).
Kejurnas diselenggarakan dalam rangka memperingati Hari Lahir (Harlah) ke-34 Pagar Nusa. Kemenpora menegaskan bahwa pencak silat merupakan identitas bangsa. Olahraga tradisional ini disebutnya menjadi cermin akulturasi antara nilai budaya dan nilai agama yang menjelma dengan semangat patriotisme dan nasionalisme.
Apalagi, kata dia, pada Desember 2019 tradisi pencak silat ditetapkan oleh Organisasi Pendidikan, Keilmuan, dan Kebudayaan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNESCO) sebagai warisan budaya tak benda. Penetapan itu terjadi dalam sidang ke-14 Intergovernmental Committee for the Safeguarding of the Intangible Cultural Heritage, yang berlangsung di Bogota, Kolombia, 9-14 Desember 2019.
“Tentu, ini tidak lepas dari proses panjang perjuangan kita semuanya. Wabil khusus, tokoh pencak silat Indonesia, Bapak Edi Nalapraya dan juga para pesilat di lingkungan Pagar Nusa," tandasnya.
Kemenpora, lanjut dia, mengaku akan terus berupaya menduniakan pencak silat dengan cara mengikuti berbagai event kejuaraan. Menurutnya, capaian para atlet pencak silat dalam perhelatan ASEAN Games di Jakarta pada Agustus 2018 merupakan prestasi yang sangat membanggakan karena memberikan sumbangan emas paling banyak dibandingkan cabang olahraga lain yang diikuti Timnas Indonesia.
“Pencak silat memberikan kontribusi hampir 50 persen. (Pencak silat memperoleh) 14 dari 31 emas Indonesia,” ungkap Asrorun Niam disambut aplaus hadirin.
Dalam kesempatan yang sama, Ketua Umum PP Pagar Nusa NU, M Nabil Haroen, mengemukakan tekatnya untuk memajukan pencak silat, yakni tidak hanya dikenal di Indonesia, tapi juga oleh masyarakat dunia. Keinginan untuk menuju itu mulai terlihat. Seperti pada 2019, Pagar Nusa diutus pemerintah untuk mewakili Indonesia di Arab Saudi dan pada kejuaraan di Aljazair.
“Insya Allah, dari hari ke hari kami akan terus berusaha bagaimana pencak silat bisa menjadi salah satu cabang olahraga di olimpiade tentunya bersama dengan pemerintah dalam hal ini Menteri Pemuda dan Olahraga," kata Gus Nabil, sapaan akrabnya.
Pewarta: Husni Sahal
Editor: Musthofa Asrori
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
250 Santri Ikuti OSN Zona Jateng-DIY di Temanggung Jelang 100 Tahun Pesantren Al-Falah Ploso
Terkini
Lihat Semua