Jakarta, NU Online
Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj mendapatkan hadiah keris Kiai Radia Binangkit dari komunitas Tosan Aji Jayakarta yang diserahkan Ketut Mas Agung di gedung PBNU, Jakarta, Jumat (28/7) pada pada Silaturahim Kebudayaan bertema “Meneguhkan Kebudayaan, Memperkuat Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia” yang digelar Lesbumi PBNU.
Menurut salah seorang panitia, Donny Satryowibowo, keris tersebut berwarangka gaya Cirebon yang bereluk tiga belas. Nama Kiai Radia Binangkit berarti dinamika perputaran dunia yang bergerak bangkit.
Pada keris tersebut terdapat bola dunia seperti lambang Nahdlatul Ulama. Hal ini ibarat NU yang selalu bangkit memayungi dan selalu bangkit melalui jalur kebudayaan.
Pada silaturahim tersebut, Lesbumi juga memamerkan 99 keris dari berbagai daerah dengan beragam warna dan bentuk. Dengan pameran itu, kata Donny, Lesbumi ingin memulangkan kembali kesadaran masyarakat tentang cinta tanah air. Hal tersebut sangat berkaitan dengan sejarah perjuangan bangsa Indonesia yang tidak dapat lepas dari tosan aji termasuk keris.
"Jadi, kali ini kita bicara budaya, dan kami hendak memulangkan kembali kesadaran tentang keindonesiaan, kenusantaraan. Ibaratnya akar sebagai budaya, sedangkan pohon sebagai bangsa. Bagaimana kita bisa mengharapkan pohon bangsa ini besar jika akarnyatidak subur?" terang Donny.
Ia menambahkan, sejarah perjuangan bangsa Indonesia tidak lepas dari tosan aji, perkerisan. Dari zaman sebelum Wali Songo, Pangeran Diponegoro, bahkan sampai zaman modern pada era Panglima Sudirman, berkaitan dengan keris. (Abdullah Alawi)