Ketum PBNU Dorong Perguruan Tinggi dan Pesantren NU Perkuat Riset Ilmiah
Selasa, 10 Agustus 2021 | 02:30 WIB
Aru Lego Triono
Kontributor
Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj mendorong perguruan tinggi dan pesantren-pesantren di lingkungan NU dapat memperkuat berbagai riset ilmiah. Dengan begitu, Nahdliyin akan semakin maju dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
"Perkuat pengabdian kepada masyarakat agar NU selalu hadir, hidup, dan senantiasa melayani masyarakat, serta yang paling penting lagi kita harus selalu optimis dan pantang menyerah dengan keadaan," kata Kiai Said secara virtual pada peringatan Malam 1 Muharram yang digelar Universitas Islam Malang (Unisma), Senin (9/8/2021) malam.
Pengasuh Pesantren Luhur Al Tsaqafah, Ciganjur, Jakarta Selatan itu menambahkan di era digitalisasi seperti sekarang ini, warga NU harus mampu menjadi pemimpin dalam melakukan transformasi digital. Sebagai sebuah komunitas besar, diharapkan NU juga bisa menjadi ekosistem yang kokoh, mandiri, berdaulat, dan berdaya saing yang tinggi. Karena itu, mesti dipercepat penguatan terhadap organisasi dan warga dengan nilai-nilai persaudaraan.
"Segera percepat taqwiyatul jamiyah wal jamaah dan ukhuwah diniyah Islamiyah, ukhuwah wathaniyah, ukhuwah insaniyah, alamiyah. Mari kita perkuat pengolahan dan pemanfaatan potensi sumber daya hayati yang ada di sekitar kita sebagai sarana kebangkitan ekonomi, kesehatan, dan industri kreatif untuk kemajuan kehidupan," katanya.
Di tengah situasi pandemi Covid-19 dan dalam menghadapi tantangan zaman yang terjadi, Kiai Said pun berharap seluruh Nahdliyin untuk meningkatkan kewaspadaan dan tidak perlu takut atau panik secara berlebihan.
"Insyaallah kita akan semakin kuat imun kita dan kita hidup dalam keadaan aman. Karena kepanikan adalah separuh penyakit, ketenangan adalah separuh obat, dan kesabaran adalah awal dari kesembuhan," ujar Kiai Said.
Sebelumnya KH Said Aqil Siroj meminta Nahdliyin dan seluruh jejaring organisasi NU di semua lapisan untuk segera berbenah diri dengan mengisi semua ruang kosong kehidupan kerakyatan.
"Segera isi semua ruang kosong kehidupan kerakyatan, kebangsaan, dan kenegaraan dengan nilai-nilai tradisi spirit dan khazanah NU," tutur Kiai Said.
Peran-peran strategis di dalam kehidupan sosial, pendidikan, ekonomi, budaya, politik, ilmu pengetahuan dan teknologi, serta keamanan juga harus segera diambil alih oleh warga atau pengurus NU. Hal itu bisa dilakukan seraya berupaya untuk memperkuat syiar keagamaan Islam Indonesia dengan ramah, damai, dan toleran di ranah online maupun offline.
Di kesempatan yang sama, Sekretaris Jenderal PBNU H Ahmad Helmy Faishal Zaini berpesan kepada warga NU untuk menjadi bagian dalam mewujudkan Islam yang ramah, bukan marah. Diharapkan pula, Nahdliyin dapat konsisten dalam membentuk dan melahirkan dakwah Islam yang mengajak, bukan mengejek.
"Marilah menjadi bagian penting dari mewujudkan dakwah Islam yang merangkul, bukan memukul. Marilah dalam pesan Muharram kita senantiasa berbagi dengan bersedekah kepada sesama. Marilah kita terus menggalang dan menyatupadukan silaturahim untuk senantiasa memperkuat tali ukhuwah di antara kita semua," tutur Helmy.
Pewarta: Aru Lego Triono
Editor: Kendi Setiawan
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
Rohaniawan Muslim dan Akselerasi Penyebaran Islam di Amerika
Terkini
Lihat Semua