Nasional

Kunjungi Indonesia, Mahmoud Al-Habbash Percaya Perjuangan Bangsa Palestina Tak Sia-sia

Kamis, 8 Agustus 2024 | 22:00 WIB

Kunjungi Indonesia, Mahmoud Al-Habbash Percaya Perjuangan Bangsa Palestina Tak Sia-sia

Penasihat Presiden Palestina Mahmoud Al-Habbash saat berpidato dalam acara Makan Malam Persahabatan di Hotel Borobudur, Jakarta, Kamis (8/8/2024). (Foto: NU Online/Suwitno)

Jakarta, NU Online

Penasihat Presiden Palestina Mahmoud Al-Habbash menyampaikan rasa syukur dan apresiasi yang mendalam atas dukungan Indonesia terhadap perjuangan bangsa Palestina.


Hal ini disampaikannya dalam Friendship Dinner and Reception atau Makan Malam Persahabatan bersama Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), MUI Pusat, BAZNAS RI, dan Pimpinan Agama-Agama di Hotel Borobudur, Jakarta, pada Kamis (8/8/2024).


Mahmoud mengungkapkan bahwa ada saat-saat selama lebih dari 75 tahun perjuangan, rakyat Palestina merasa putus asa, tidak aman tentang masa depan, dan khawatir bahwa isu Palestina telah dilupakan oleh dunia Islam.


Namun, ia menegaskan bahwa kekhawatiran tersebut hilang saat ia melihat Indonesia dan mengunjunginya. Menurut Mahmoud, meskipun secara geografis letaknya sangat jauh dari Palestina, tetapi Indonesia mampu menunjukkan solidaritas yang kuat terhadap perjuangan kemerdekaan Palestina.


"Saat saya datang ke Indonesia dan melihat sendiri dukungan yang diberikan, saya merasa bahwa kekhawatiran dan ketakutan itu hilang. Saya merasa percaya diri bahwa perjuangan bangsa Palestina tidak sia-sia. Dukungan dari Indonesia memberi kami kekuatan untuk terus mempertahankan tanah suci Yerusalem," ujar Al-Habbash.


Ia juga menyatakan bahwa dukungan dari Indonesia memberi keyakinan kepada bangsa Palestina bahwa isu ini tidak akan pernah hilang dari kesadaran dunia. Bahkan hanya bagi umat Muslim, tetapi juga bagi seluruh umat manusia.


"Perjuangan Palestina akan tetap hadir dalam kesadaran dan hati setiap orang yang menghormati kemanusiaan dan keadilan," tambahnya.


Mahmoud juga berterima kasih kepada PBNU yang sangat berperan penting dalam memperjuangkan isu-isu dunia Islam, termasuk Palestina.


"PBNU selalu berdiri di garis depan keadilan dan selalu menyuarakan kebenaran. Di sini, saya merasa tidak jauh dari Palestina, seolah-olah saya menemukan Palestina di Indonesia," katanya.


Dalam kesempatan tersebut, Mahmoud juga mengungkapkan rasa syukur atas komunikasi yang dijalin bersama Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf.


"Setiap kali saya berbicara dengan Sayyid Yahya melalui telepon atau Zoom, saya merasa seperti berbicara dengan diri saya sendiri. Ini adalah perasaan yang nyata karena saya bertemu dengan banyak orang di sini yang menyuarakan nilai-nilai kemanusiaan dan persaudaraan," ujarnya.


Mahmoud pun optimis bahwa perjuangan Palestina cepat atau lambat akan terselesaikan. Palestina akan terbebas dan Yerusalem kembali.


"Saya berharap pertemuan seperti ini akan bisa dilaksanakan di Yerusalem, di mana kita bisa shalat berjamaah di Masjidil Aqsa," harapnya.


Dalam kesempatan itu, Mahmoud menegaskan bahwa Palestina hanya memiliki satu pemerintahan yang sah, yaitu yang dipimpin oleh Organisasi Pembebasan Palestina (PLO).


"Meskipun ada berbagai faksi politik di Palestina, hanya pemerintah yang dipimpin oleh PLO yang secara resmi diakui secara internasional dan dapat mewakili rakyat Palestina. Kami berharap hal ini dapat dihormati oleh semua pihak," tegasnya.


Senada, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf menyampaikan bahwa ikatan Indonesia dengan Palestina adalah ikatan persaudaraan kemanusiaan.


"Tekad kita untuk memperjuangkan rakyat Palestina akan menjadi ukuran kelayakan kita sebagai manusia," tegas Gus Yahya.


Ia menyampaikan bahwa PBNU akan terus memperjuangkan masa depan rakyat Palestina dengan tatanan Internasional yang ada.