Nasional

Lakpesdam PBNU Akan Gelar Muktamar Pemikiran NU, Bahas Masa Depan Masyarakat yang Ideal

Kamis, 30 November 2023 | 18:30 WIB

Lakpesdam PBNU Akan Gelar Muktamar Pemikiran NU, Bahas Masa Depan Masyarakat yang Ideal

Konferensi pers Muktamar Pemikiran NU 2023 di Lobi Gedung PBNU, Kamis (30/11/2023). (Foto: NU Online/Suwitno)

Jakarta, NU Online

Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (Lakpesdam) Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) akan menggelar Muktamar Pemikiran NU Kedua 2023 yang mengusung tema pembahasan Imagining the Future Society (membayangkan masyarakat masa depan). Acara ini akan berlangsung di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, pada Jumat-Ahad (1-3/12/2023).


Ketua PBNU KH Ulil Abshar Abdalla (Gus Ulil) menjelaskan, muktamar pemikiran ini memiliki tujuan utama untuk mendorong dialog dan kolaborasi antargenerasi, khususnya bagi para aktivis pemikir intelektual, santri, dan kiai. 


Fokus utamanya adalah agar pemikiran dan kehadiran peserta dari berbagai kalangan diharapkan dapat merangsang ide-ide segar dalam upaya membentuk masa depan masyarakat Indonesia.


"Perspektif yang kita pakai dalam imagining the future society ini bukan sekadar membangun masyarakat NU atau masyarakat Islam, meskipun Islam mungkin merupakan fondasi penting dalam unsur kebudayaan Indonesia saat ini, tapi kita ingin membangun bentuk masyarakat ideal untuk Indonesia secara keseluruhan," jelas Gus Ulil dalam konferensi pers di Lobi Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Kamis (30/11/2023).


Lebih lanjut ia menyampaikan bahwa agenda Muktamar Pemikiran NU Kedua 2023 ini dirancang sebagai forum pertemuan antargenerasi yang juga sebagai ajang silaturahmi dan bertukar gagasan pemikiran. 


"Diskusi santai dan kongko yang gayeng di antara para santri, kiai, aktivis, sarjana, dan pemikir NU dari berbagai generasi," kata Gus Ulil.


Selain itu, ia mengungkapkan bahwa salah satu hal yang mengilhami pengambilan tema Muktamar Pemikiran NU Kedua 2023 yakni lantaran ingin mengadopsi langkah pemerintah Jepang dalam menentukan konsep masyarakat yang telah dikembangkan para futurolog dan para teknolog, saintis, dan para pengambil kebijakan di Jepang.


"Pemerintah Jepang, terutama departemen perindustriannya itu merilis suatu gagasan kira-kira yang disebut masyarakat 5.0. Ini merupakan gambaran atau prediksi mengenai bentuk masyarakat ke depan, dan ke depan di sini bukan dalam pengertian 1 abad, melainkan masyarakat yang disebut dengan masyarakat super smart, yaitu masyarakat yang sangat cerdas. Ini merupakan kelanjutan dari masyarakat 1.0, 2.0, 3.0, dan 4.0," papar dia.


Gus Ulil menyatakan bahwa forum ini terbuka dan dapat diikuti oleh masyarakat umum. Hingga saat ini, terdapat 800 orang yang tercatat akan berpartisipasi dalam forum tersebut.


"Kita membuka pendaftaran secara umum kepada publik dan sekarang ini sudah ada sekitar 800 peserta yang akan datang dalam muktamar ini. Jadi, ini muktamar kita rencanakan menjadi forum pertemuan yang seru-seruan kongko, mengundang terbuka kepada semua orang bisa datang," pungkas dia.


Dalam konferensi pers ini, Gus Ulil didampingi oleh Ketua Lakpesdam PBNU Hasanuddin Ali, Anggota Steering Committee Muktamar Pemikiran NU Prof Rumadi Ahmad, dan Ketua PBNU Ahmad Suaedy. 


Sebagai informasi, Muktamar Pemikiran NU pertama kali digelar di Situbondo, Jawa Timur, pada 2001 silam. Lakpesdam PBNU berencana akan menjadikan Muktamar Pemikiran NU ini sebagai agenda rutin tahunan.