Jakarta, NU Online
NU Care-LAZISNU, menyerahkan bantuan berupa 500 kilogram beras kepada ibu-ibu lanjut usia (Lansia) di Yayasan Pusaka 45 Jakarta Utara, Selasa (7/11).
Yayasan Pusaka 45 saat ini beranggotakan 50 Lansia dan berdiri sejak tahun 1993. Yayasan tersebut bernaung di bawah Forum Komunikasi Pusat Santunan Keluarga (FK Pusaka) DKI Jakarta yang diketuai oleh Hj. Lies Haryoso, ibunda dari musisi Iwan Fals. Di DKI Jakarta terdapat 150 Pusaka.
FK Pusaka sendiri adalah lembaga non panti; wadah komunikasi, koordinasi, konsultasi bagi para lansia. Di FK Pusaka 45 juga terdapat majelis taklim Al Hidayah.
Ketua Yayasan Pusaka 45 Hj. Fatimah (72) menjelaskan, Lansia di Pusaka 45 Jakarta Utara berasal dari empat RW di Kelurahan Papanggo, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara.
“Yayasan menampung nggak lebih dari lima puluh Lansia. Karena kalau lebih, mungkin kami para pengurus yang nggak sanggup. Pengurusnya cuma sembilan. Sudah tua-tua lagi. Ada yang muda, masih kuat, di bagian Humas,” jelas Hj. Fatimah.
Pendiri Yayasan Pusaka 45 itu juga menuturkan sebelum tahun 2015 ada subsidi untuk para Lansia dari pemerintah. Sejak 2015 sampai saat ini, kata Hj. Fatimah, sudah tidak ada subsidi lagi.
“Para Lansia kurang mampu. Dulu ada subsidi untuk Lansia. Dari tahun 2015 udah nggak ada lagi. Padahal bisa buat kebutuhan makanan pokok. Ya, kami emang nggak cuma santuni makan saja. Ada senam, cek kesehatan sebulan sekali, dan pengajian juga,” tutur Hj. Fatimah, yang juga pengajar di majelis taklim Al Hidayah.
Bendahara Yayasan Pusaka 45 Rukilah (62) mengungkapkan, dana yang dimiliki dan dikelola oleh pengurus berasal dari jamaah majelis taklim Al Hidayah.
Donatur dari jamaah majelis taklim yang menyumbang sesuai keihklaasan dan kemampuan mereka.
Rukilah mengungkapkan pihaknya merasa senang atas bantuan NU Care-LAZISNU.
"Kami senang ada bantuan dari NU. Terima kasih, kami sudah diperhatikan. Bantuan ini pertama kali datang dari ormas; baru NU yang membantu,” ungkap Rukilah.
Pengurus Pusaka 45 menamakan diri sebagai insan sosial yang berjuangmencari amal dan memanfaatkan usia yang ada.
“Lillahi ta'ala. Kami semua tidak ada yang digaji. Niatnya ibadah. Memanfaatkan umur yang ada,” ujar Rukilah yang diiyakan Hj. Fatimah, dan Hj. Murdiah (70) yang juga turut mendirikan Yayasan Pusaka 45.
Sementara itu, Manajer Penyaluran dan Pendayagunaan NU Care-LAZISNU Slamet Tuhari, mengharapkan bantuan tersebut bisa bermanfaat bagi ibu-ibu Lansia di Jakarta Utara, yang memang kurang mampu.
“Sesuai survei, mereka (Lansia, Red.) kurang mampu secara ekonomi. Dan sudah tidak dapat subsidi lagi dari pemerintah sejak beberapa tahun yang lalu. Maka itu, kami NU Care, membantu,” ungkap Slamet. (Wahyu Noerhadi/Kendi Setiawan)