Klaten, NU Online
Setelah digelar di beberapa daerah, Madrasah Amil NU Care-LAZISNU diadakan di Klaten, Jawa Tengah, Selasa dan Rabu, 30 April-1 Mei 2019. Pelatihan untuk kaderisasi amil yang diikuti para penguru LAZISNU di Klaten ini berlangsung di Pondok Pesantren Mambaul Hikam, dibuka Ketua PCNU Klaten, Mujiburrahman.
"Selamat. Semoga apa yang sudah didapatkan di Madrasah Amil bisa ditularkan di tempatnya masing-masing, di MWCNU hingga ke ranting-ranting," ujarnya usai membaiat 76 peserta Madrasah Amil dari UPZIS MWC dan Ranting NU di Klaten.
Ketua NU Care-LAZISNU Klaten, Cahyanto, mengungkapkan kegiatan tersebut digelar sebagai upaya penguatan kelembagaan dan manajemen NU Care-LAZISNU di Klaten. Ia juga menuturkan perkembangan NU Care-LAZISNU Klaten.
"Alhamdulillah, penghimpunan ZIS di Klaten tiap tahunnya mengalami kenaikan. Kotak Infak (Koin) pun sudah tersebar sekitar 21.500 ke 26 MWC dan hampir 400 ranting NU di Klaten," katanya.
Toto, demikian ia akrab disapa mengakui belum semua UPZIS MWC dan ranting menyerahkan laporan ke PC LAZISNU Klaten. Oleh karena itu, ia berharap dengan adanya Madrasah Amil, kelembagaan dan manajemen semakin baik dan profesional.
Terkait pertumbuhan ZIS yang dihimpun NU Care-LAZISNU Klaten, Toto merinci penghimpunan tahun 2015 Rp161.937.000; tahun 2016 Rp510.182.000; tahun 2017 Rp.706.828.000; dan tahun 2018 Rp1.535.770.000.
Toto juga mengatakan, para pengurus MWC dan Ranting NU antusias untuk mengikuti Madrasah Amil. Beberapa MWCNU atau ranting ada yang mengirimkan peserta sampai lima orang.
"Mereka antusias untuk mengikuti Madrasah Amil. Terima kasih kami ucapkan kepada para instruktur Madrasah Amil dari NU Care-LAZISNU Pusat yang bersedia hadir dari Jakarta," ungkapnya pada pembukaan acara, Selasa (30/4).
Sementara itu, salah satu instruktur Madrasah Amil yang juga Manajer Administrasi PP NU Care-LAZISNU, Nur Hasan, mengatakan pentingnya pelaksanaan Madrasah Amil.
Ia mengungkapkan Madrasah Amil diluncurkan dan diadakan pertama kali pada tahun 2017 di Bogor, Jawa Barat. Kemudian diadakan di beberapa daerah lain seperti Sorong, Papu Barat; Banyuwangi, Jawa Timur; Cilacap, Jawa Tengah; dan Pringsewu, Lampung.
"Madrasah Amil untuk memahami soal pelaporan, administrasi secara umum, pengelolaan dana, fundraising, strategi komunikasi via media digital, pentasarufan, dokumentasi, publikasi, dan seterusnya. Itu semua demi akuntabilitas, transparansi, dan profesionalisme dalam mengelola dana umat," ucap Hasan.
Hasan menegaskan, semua ikhtiar atau program yang digagas oleh NU Care-LAZISNU semata-mata untuk kemaslahatan umat.
"Semua program NU Care-LAZISNU juga harus disinergikan dengan Lembaga dan Banom NU. Semua program mesti beririsan. Semua untuk kemaslahatan umat dan juga untuk membesarkan NU," imbuhnya. (Wahyu Noerhadi/Kendi Setiawan)