LF PBNU Instruksikan Rukyatul Hilal Awal Dzulhijjah 1445 H Besok
Kamis, 6 Juni 2024 | 13:00 WIB
Muhammad Syakir NF
Penulis
Jakarta, NU Online
Lembaga Falakiyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LF PBNU) menginstruksikan kepada seluruh perukyah NU untuk dapat melakukan rukyatul hilal awal bulan Dzulhijjah 1445 H. Hal ini mengingat bulan Dzulqa'dah 1445 H telah menemui penghujungnya.
Instruksi tersebut disampaikan melalui Surat Instruksi Rukyah Dzulhijjah 1445 H nomor 041/LF-PBNU/VI/2024 yang ditandatangani Ketua LF PBNU KH Sirril Wafa dan Sekretaris LF PBNU H Asmui Mansur pada Selasa (4/6/2024).
"Lembaga Falakiyah PBNU menginstruksikan kepada para perukyah Nahdlatul Ulama se-Indonesia untuk melaksanakan rukyah awal bulan Dzulhijjah 1445 H pada hari Jumat Kliwon, 29 Dzulqo’dah 1445 H / 7 Juni 2024 M," demikian bunyi surat tersebut.
LF PBNU meminta agar hasil rukyah bisa dilaporkan melalui telewicara yang tersambung langsung dengan LF PBNU dan melalui laporan tertulis dalam formulir daring melalui tautan berikut.
Sebagai informasi, hilal 29 Dzulqa'dah 1445 H yang bertepatan dengan Jumat Kliwon, 7 Juni 2024, sudah di atas ufuk, yakni +9 derajat 16 menit 26 detik dengan elongasi 12 derajat 43 menit 37 detik dan lama 42 menit 52 detik untuk titik Jakarta dengan markaz Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya Jakarta Pusat (koordinat 6º 11’ 25” LS 106º 50’ 50” BT).
Sementara ijtima (konjungsi) terjadi pada Kamis Wage, 6 Juni 2024 M pukul 19:39:45 WIB.
Adapun posisi matahari terbenam terletak pada 22 derajat 49 menit 25 detik utara titik barat dan letak hilal pada 29 derajat 56 menit 43 detik utara titik barat. Sementara kedudukan hilal pada 7 derajat 07 menit 18 detik utara Matahari dengan keadaan hilal miring ke utara.
Hal tersebut menunjukkan bahwa hilal awal bulan Dzulhijjah 1445 H ini sudah memenuhi kriteria imkanurrukyah untuk seluruh wilayah Indonesia.
Tinggi hilal terbesar terjadi di Lhoknga, Aceh dengan ketinggian +11 derajat 08 menit, elongasi hilal haqiqy 13 derajat 16 menit, dan lama hilal di atas ufuk 49 menit 53 detik. Sementara ketinggian hilal terkecil terjadi di Merauke, Provinsi Papua Selatan dengan ketinggian +7 derajat 53 menit, elongasi hilal haqiqy 11 derajat 37 detik dan lama hilal di atas ufuk 36 menit 37 detik.
Penghitungan ini dilakukan dengan metode falak (hisab) tahqiqi tadqiki ashri kontemporer khas Nahdlatul Ulama.
Data tersebut memberikan indikasi bahwa awal bulan Dzulhijjah 1445 H akan jatuh pada Sabtu (8/6/2024) dan hari raya Idul Adha akan terjadi pada Senin Kliwon, 17 Juni 2024.
Sekalipun hilal tidak terlihat, hal demikian akan tetap diputuskan mengingat data juga sudah memenuhi kriteria qathiy rukyah, yakni elongasi 9,9 derajat.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: 4 Maksiat Hati yang Bisa Hapus Pahala Amal Ibadah
2
Khutbah Jumat: Jangan Golput, Ayo Gunakan Hak Pilih dalam Pilkada!
3
Poligami Nabi Muhammad yang Sering Disalahpahami
4
Peserta Konferensi Internasional Humanitarian Islam Disambut Barongsai di Klenteng Sam Poo Kong Semarang
5
Kunjungi Masjid Menara Kudus, Akademisi Internasional Saksikan Akulturasi Islam dan Budaya Lokal
6
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Bahaya Arak keur Kahirupan Manusa
Terkini
Lihat Semua