Literasi Digital, LD PBNU Bahas Dakwah Ramah di Era Post Truth
Ahad, 17 Maret 2024 | 22:15 WIB
Banyumas, NU Online
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) melalui Lembaga Dakwah PBNU (LD PBNU) dan Kementerian Komunikasi dan Informatika Republik Indonesia mengadakan acara Literasi Digital Edisi Ke-2 bertajuk Dakwah Ramah di Era Post TruthĀ di Gedung PCNU Kabupaten BanyumasĀ Jawa Tengah, Sabtu (16/3/2024).Ā
Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran, pengetahuan, dan kecakapan digital di tengah masyarakat, khususnya kalangan muda NU, dalam menghadapi transformasi digital yang inklusif, berdaya, dan berkelanjutan.
Sekretaris PCNU Banyumas, HĀ SaridinĀ menyampaikan pentingnya literasi digital, khususnya bagi kalangan muda NU, dan mendukung penuh acara tersebut sebagai langkah untuk meningkatkan kemampuan beradaptasi dengan perkembangan digital yang dinamis.
Sementara itu, Narasumber pertama, Ketua LD PCNU Banyumas, KHĀ Muhammad Saādullah menyoroti peranan penting edukasi Keamanan dan kecakapan digital.
"Saat ini, berpikir kritis dan meningkatkan keamanan aset digital di era digital menjadi sangat urgen," terangnya.Ā
KHĀ Saādullah menekankan urgensi cakap bermedia digital dan keamanan bermedia digital, mengingat penyalahgunaan perangkat dan risiko keamanan yang terus berkembang.
Sedangkan, narasumber kedua, Sekretaris Lembaga Dakwah PBNU, KHĀ Nurul Badruttamam, menggali tantangan dakwah di era post truth, termasuk penyebaran informasi palsu dan polarisasi masyarakat.Ā
Kiai Nurul menawarkan berbagai strategi dakwah yang efektif di era digital, mengutamakan pendekatan yang inklusif dan menghargai, serta mengedukasi literasi digital sebagai upaya memerangi misinformasi di tengah masyarakat.
"Pendidikan dakwah yang inklusif, mengutamakan dialog yang menghargai, empati dan membangun pemahaman bersama tanpa mengorbankan esensi pesan keagamaan,"Ā ungkapnya.
Baca Juga
Literasi Digital untuk Generasi Milenial
Adapun, narasumber ketiga, Ketua Tanfidziyah PCNU Banyumas, KHĀ Imam Hidayat membahas etika digital dan kecerdasan emosional. "Etika digital menjadi penting dalam mencegah tersebarnya hoaks dan mendukung interaksi yang sehat di media sosial,"Ā tandasnya.
Acara ini dihadiri oleh berbagai kalangan, termasuk pemangku kepentingan, akademisi, dan masyarakat umum, yang berpartisipasi aktif dalam sesi diskusi dan tanya jawab. Dengan adanya kegiatan literasi digital ini, diharapkan masyarakat, khususnya kalangan Nahdliyin, menjadi lebih siap dan sigap dalam menghadapi tantangan serta peluang dari transformasi digital, untuk mewujudkan masyarakat yang lebih beradab, produktif, dan aman di ruang digital.
AcararaĀ juga diadakan sebagai komitmen Kementerian Kominfo, melalui Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika, dalam menyelenggarakan berbagai program untuk mendukung transformasi digital yang inklusif dan berkelanjutan. Kegiatan menargetkan tiga sektor utama yaitu masyarakat umum, pemerintahan, dan pendidikan. Program tahun 2024 fokus pada empat pilar utama yaitu kecakapan digital, keamanan digital, budaya digital, dan etika digital.
Terpopuler
1
Khutbah Idul Fitri 1446 H: Kembali Suci dengan Ampunan Ilahi dan Silaturahmi
2
Kultum Ramadhan: Meningkatkan Kualitas Ibadah di 10 Malam Terakhir Bulan Ramadhan
3
Beasiswa BIBĀ Dibuka 1 April 2025, Berikut Link Pendaftaran dan Persyaratannya
4
Habis RUU TNI Terbitlah RUU Polri, Gerakan Rakyat Diprediksi akan Makin Masif
5
KemenagĀ Prediksi 1 Syawal 1446 H Jatuh pada 31 Maret 2025
6
Kiriman Kepala Babi dan Bangkai Tikus ke Tempo, Pers Hadapi Ancaman Represi dan Pembungkaman
Terkini
Lihat Semua