Negara yang beberapa waktu lalu menuai tragedi karena kontroversi UU Kewarganegaraan ini mengalami kekacauan setelah PM Narendra Modi mengeluarkan kebijakan lockdown total tanpa perencanaan matang di segala sektor.
“Itulah perbedaan lockdown dengan physical distancing atau jaga jarak yang bisa menjadi alternatif atau langkah awal pencegahan corona. Karena jika sudah lockdown itu sifatnya memaksa sedangkan jaga jarak sangat membutuhkan kesadaran dan kerja sama warga,” ujar Pakar Epidemiologi dr Syahrizal Syarif beberapa waktu lalu di Jakarta.
Ia menekankan, kebijakan lockdown harus disertai dengan kesiapsiagaan petugas atau aparat, baik dalam memantau, mengawasi, serta memenuhi kebutuhan warga agar tidak ada yang kekurangan kebutuhan pokok sehari-hari.
Kebijakan lockdown yang dilakukan pemerintah India berujung kacau. Lockdown dilaporkan memicu kepanikan warga India.
Dilansir BBC, Ahad (29/3), setelah PM Narendra Modi mengumumkan lockdown, warga di Delhi dan Mumbai mulai berbondong-bondong berbelanja. Mereka memadati toko dan apotek karena khawatir kekurangan pasokan.
Orang-orang di India yang cemas mulai memborong bahan pokok. Banyak rak di toko-toko di kota-kota besar New Delhi dan Mumbai kosong.
Sementara itu, jutaan orang kehilangan pekerjaan dan tanpa uang akibat penutupan itu. Hal itu memicu eksodus dari kota besar seperti Delhi, di mana ribuan pekerja migran berangkat dalam perjalanan panjang kembali ke desa asal mereka setelah transportasi dihentikan.
Pewarta: Fathoni Ahmad
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Isra Mi’raj, Momen yang Tepat Mengenalkan Shalat Kepada Anak
2
Khutbah Jumat: Kejujuran, Kunci Keselamatan Dunia dan Akhirat
3
Khutbah Jumat: Rasulullah sebagai Teladan dalam Pendidikan
4
Khutbah Jumat: Pentingnya Berpikir Logis dalam Islam
5
Khutbah Jumat: Peringatan Al-Qur'an, Cemas Jika Tidak Wujudkan Generasi Emas
6
Gus Baha Akan Hadiri Peringatan Isra Miraj di Masjid Istiqlal Jakarta pada 27 Januari 2025
Terkini
Lihat Semua