Bogor, NU Online
Liga Santri Nusantara (LSN) Region Jawa Barat IV memasuki babak final, Sabtu (22/09). Puncak laga sepak bola antarpesantren di Kabupaten/Kota Sukabumi, Kabupaten/Kota Bekasi, Kabupaten Cianjur, Kota Bogor, Kota Depok, dan Kabupaten Bogor) ini mempertemukan juara bertahan LSN 2016 dan 2017, Pondok Pesantren Al-Huda Cianjur dengan Pondok Pesantren Riyadul Mutaalimin Caringin, Bogor.
Selain ribuan santri, laga final yang digelar pukul 14.00 WIB di Stadion Mini Kabupaten Bogor itu juga akan dihadiri pengamat dan komentator sepak bola nasional Bung Kusnaeni atau lebih dikenal dengan panggilan Bunskus.
LSN terselenggara atas kerja sama Rabithah Ma'ahid Islamiyah Nahdlatul Ulama (RMINU) dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga sejak 2015. Kegiatan ini bergulir kali kedua di Kabupaten Bogor sebagai tuan rumah.
Pertandingan sepak bola antarpesantren digelar di berbagai daerah. Selanjutnya, tim yang menjuarai di setiap region akan berlaga di seri nasional pada 29 September-7 Oktober 2018 di Kota Solo, Jawa Tengah, dan direncanakan akan dihadiri oleh Presiden Republik Indonesia bersamaan dengan kegiatan apel akbar hari santri.
Koordinator LSN Region Jawa Barat IV Miftachul Huda berharap perhelatan kali ini mampu menelurkan pesepak bola santri yang berkualitas dan mampu membela timnas Indonesia seperti Rafli Nursalim, jebolan LSN 2016.
"Saya yakin pesepak bola dari kalangan santri berbeda dengan pesepak bola bukan dari santri. Santri diajarkan pengetahuan agama, akhlaqul karimah, dan kemandirian yang kuat saat berada di pesantren. Tidak heran budaya cium tangan dan hormat pada guru terbawa saat menjadi pemain sepak bola saat berhadapan dengan pelatihnya,” ujarnya.
Menurutnya, pesantren dan sepak bola merupakan dua simbol pempersatu dalam perjalanan bangsa Indonesia. Pesantren merupakan agen perubahan sosial melalui nilai nilai keislaman. Liga Santri Nusantara digelar untuk memfasilitasi tumbhnya pesepak bola yang profesional.
Melalui LSN 2018 masyarakat di Kabupaten Bogor khususnya dan umumnya di Indonesia diajak kembali menggalang nilai nilai kebersamaan dan kerja sama yang merupakan komponen pentng bagi keutuhan bangsa. (Red: Mahbib)