Ajie Najmuddin
Kontributor
Yogyakarta, NU Online
Keluarga KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) akan menyelenggarakan peringatan wafatnya sang guru bangsa yang kesebelas atau yang biasa disebut Haul Gus Dur pada, Rabu (30/12) malam.
Informasi yang diterima NU Online dari pihak keluarga Gus Dur, pada tahun ini tidak mengadakan acara yang terpusat di kediaman Gus Dur di Ciganjur, tetapi diselenggarakan secara daring dari tiga kota, yakni Jakarta, Yogyakarta, dan Jombang.
Menurut Anita Wahid, putri ketiga Gus Dur yang menjadi Ketua Pelaksana Haul Gus Dur tahun ini, pemilihan ketiga kota itu terkait erat dengan sejarah hidup Gus Dur. “Bapak lahir di Jombang, menjalani masa kecil di Jakarta, dan menghabiskan masa remajanya di Yogyakarta,” ujar Anita, Rabu (30/12).
Tema Haul Gus Dur tahun ini adalah ‘Persatuan dan Solidaritas untuk 1 Negeri dan 1 Cinta’. Sebagai sebuah negara multikultural, Indonesia tak jarang mengalami berbagai gejolak dan konflik. Salah satu sebab masih eksisnya negara Indonesia adalah karena persatuan dan solidaritas rakyatnya.
“Tema ini mengingatkan kita pada semboyan negara kita tercinta, yaitu Bhinneka Tunggal Ika,” jelas Anita.
Disampaikan, Gus Dur memang sudah wafat sebelas tahun yang lalu. Tetapi semangat persatuan dan solidaritas ini terus dijaga oleh keluarga, sahabat, pengikut, dan pengagum Gus Dur. Terbukti pada saat ini para pengikut Gus Dur yang menyebut dirinya sebagai Gusdurian menjadi salah satu elemen kekuatan masyarakat sipil.
“Ada ribuan penggerak Gusdurian yang terus menjaga nyala semangat yang ditinggalkan Gus Dur. Ada jutaan orang yang terinspirasi dengan laku Gus Dur dan kini sama-sama berjuang demi tegaknya Indonesia sebagai rumah bersama,” kata Anita.
Ia menambahkan, kondisi pandemi saat ini menyadarkan warga bahwa persatuan dan kesatuan tanpa melihat latar belakang golongan adalah kekuatan bangsa Indonesia. Gerakan Saling Jaga yang diinisiasi oleh Gusdurian dan Gerakan Islam Cinta melalui Kitabisa.com bisa mengumpulkan dana hingga 6 milyar rupiah untuk disalurkan kepada kelompok-kelompok masyarakat yang terdampak pandemi paling keras.
“Seperti kata Bapak bahwa semakin berbeda kita, semakin terlihat titik-titik persamaan kita. Kami mengajak masyarakat untuk lebih keras mencari titik-titik persamaan daripada membenturkan perbedaan yang sudah menjadi fitrahnya,” ulas Anita.
Anita menjelaskan, haul diselenggarakan secara daring karena situasi pandemi Covid-19 yang tak kunjung reda. Ia sekaligus mengimbau agar warga atau pun para pengagum Gus Dur tidak datang ke lokasi karena haul bisa disaksikan melalui tayangan live streaming di berbagai platform.
Ia menyebut hingga hari ini terdapat lebih dari 20 elemen yang ingin menayangkan haul Gus Dur. Untuk itu, ia berharap warga bisa tetap khidmat untuk mengikuti haul di rumah saja. “Kita bisa mengikuti haul melalui TV 9 Nusantara, fanpage Facebook KH Abdurrahman Wahid, YouTube 164 Channel, serta banyak kanal Youtube lainnya,” ujar Anita.
Haul Gus Dur kesebelas akan dilangsungkan dengan beragam kegiatan, mulai khotmil qur’an, tahlilan, doa bersama, taushiyah, stand-up comedy, testimoni, hingga live music.
Sederet nama tenar akan mengisi kegiatan ini seperti grup musik Efek Rumah Kaca, band punk Marjinal, komika Arie Kriting, penyanyi Inul Daratista, Imam Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar, pelantun campur sari Endah Laras, pemusik Shri Krisna Encik, komika Blindman Jack, serta dai yang juga ketua PCNU Sragen KH Ma’ruf Islamuddin.
Kontributor: Ajie Najmuddin
Editor: Abdul Muiz
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
Rohaniawan Muslim dan Akselerasi Penyebaran Islam di Amerika
Terkini
Lihat Semua