Nasional

Menaker: Semakin Islami Muslim, Semakin Cinta pada Negara

Kamis, 11 Mei 2017 | 14:44 WIB

Jakarta, NU Online 
Keluarga Mahasiswa Nahdlatul Ulama Institut Pertanian Bogor (KMNU IPB) mengadakan audiensi dengan Muhammad Hanif Dhakiri, Menteri Ketenagakerjaan RI pada hari Selasa, 9 Mei 2017 bertempat di Ruang Rapat Menaker Lantai 2 Blok A, Kantor Kementerian Ketenagakerjaan, Jl. Jend. Gatot Subroto Kav. 51 Jakarta Selatan .

Audiensi ini diwakili oleh Ketua Pelaksana Semnas KMNU IPB, Ketua KMNU IPB, beberapa panitia dan Presnas 1 KMNU Nasional serta alumni KMNU IPB. Agenda ini juga didampingi oleh pembina KMNU IPB, Ifan Haryanto, Adnan Anwar, dan M Kholid Syaerozi. Audiensi ini merupakan silaturahmi serta penyampaian Undangan Menaker RI menjadi keynote speaker dalam acara seminar nasional KMNU IPB 2017.

“Seminar ini dimaksudkan dapat menambah wawasan kepada civitas akademi IPB dan masyarakat sekitar tentang ketenagakerjaan dan peluang-peluang bagi bangsa Indonesia dalam lingkup nasional maupun internasional,” kata Ainun Na’im selaku Ketua Pelaksana Semnas.

Acara yang diadakan oleh KMNU IPB ini sekaligus menjawab tudingan-tudingan bahwa IPB mendukung gerakan-gerakan yang mengancam keutuhan NKRI. Ketua KMNU IPB mengatakan, masih banyak komponen kampus yang cinta NKRI. KMNU IPB istiqomah mendakwahkan Islam Ahlussunah wal Jamaah An-Nahdliyyah, Islam Rahmatan lil ‘Alamin di dalam maupun di luar kampus IPB.

“Prestasi Kader KMNU IPB bukan hanya dalam bidang keagamaan, tetapi juga prestasi akademik seperti halnya menjadi Mahasiswa Teladan Nasional. Banyak kader KMNU yang sangat potensial menjadi pemimpin masa depan Indonesia,” jelas Ifan Haryanto. Sebagai salah satu bentuk kegiatan untuk mengasah intelektualitas, KMNU IPB mengadakan seminar nasional ini.

Hanief  mengatakan bahwa saat ini pertumbuhan perekonomian Indonesia cukup baik, disertai dengan penurunan angka pengangguran dan peningkatan penyerapan tenaga kerja. Harus diakui sudah banyak upaya pembangunan yang telah telah dilakukan pemerintah. 

Sekalipun sudah banyak upaya, masih ada persoalan yang tersisa, seperti halnya masalah kesenjangan sosial ekonomi. Kesenjangan sosial ekonomi di Indonesia menjadi kompleks, mudah bergeser ke persoalan politik, karena faktor masyarakat Indonesia yang memiliki latar belakang Suku, Agama dan Ras yang beranekaragam. Untuk itu salah satu tugas berat pemerintah adalah mengurangi kesenjangan sosial ekonomi sebagai kunci untuk mengurangi gesekan politik di masyarakat.

Ia menambahkan bahwa saat ini tumbuh fenomena meningkatnya gairah muslim perkotaan untuk semakin giat belajar dan mengamalkan ajaran agama Islam. Namun demikian, Hanif percaya, semakin Islami seorang Muslim maka ia semakin cinta pada negara, bangsanya dan tanah airnya. Semakin sayang NKRI tambahnya. Hal ini disebabkan karena hubbul wathon minal iman ‘cinta tanah air adalah sebagian daripada iman’.

Di akhir audensi utusan KMNU IPB berharap agar seminar nasional ini akan memberikan kontribusi positif bagi IPB, masyarakat, bangsa dan tanah air Indonesia. Red: Mukafi Niam