Nasional MUKTAMAR KE-34 NU

Muktamar NU Perkuat Pengembangan Kualitas SDM

Selasa, 7 Desember 2021 | 23:45 WIB

Muktamar NU Perkuat Pengembangan Kualitas SDM

Pengembangan pertama akan difokuskan pada bidang pendidikan. Di forum muktamar nanti, komisi program akan melakukan penajaman dan penguatan-penguatan untuk lembaga pendidikan yang berada di lingkungan NU. (Foto: dok. NU Online)

Jakarta, NU Online

Komisi Program Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama (NU) akan membahas soal pengembangan kualitas sumber daya manusia (SDM) warga NU dari berbagai bidang atau sektor strategis. Hal ini kemudian akan dirumuskan menjadi sebuah program untuk kepengurusan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) lima tahun ke depan. 


Pengembangan pertama akan difokuskan pada bidang pendidikan. Di forum muktamar nanti, komisi program akan melakukan penajaman dan penguatan-penguatan untuk lembaga pendidikan yang berada di lingkungan NU.


“Baik lembaga pendidikan di bawah LP (Lembaga Pendidikan) Ma’arif NU dari PAUD sampai Aliyah/SMA maupun lembaga pendidikan tinggi di LPTNU (Lembaga Perguruan Tinggi Nahdlatul Ulama),” jelas Sekretaris Komisi Program Muktamar NU Rumadi Ahmad dalam konferensi pers di lantai 5 Gedung PBNU, Jalan Kramat Raya 164 Jakarta Pusat, Selasa (7/12/2021).


Salah satu capaian NU di bidang pendidikan saat ini adalah berhasil mendirikan 34 perguruan tinggi dalam bentuk universitas, politeknik, dan sekolah tinggi di berbagai wilayah. Hal ini akan diperkuat agar memiliki lompatan lebih baik dari segi kualitas. 


Sementara di bidang kesehatan, pengembangan SDM akan dilakukan melalui kontribusi terhadap penanganan stunting, kesehatan ibu dan anak, serta pengurangan angka kematian ibu. Hal ini kelak akan menjadi rumusan program untuk NU lima tahun ke depan. 


Lalu, NU juga akan melakukan pengembangan kualitas SDM di bidang ketenagakerjaan. Peran organisasi perburuhan di lingkungan NU, yakni Sarikat Buruh Muslimin Indonesia (Sarbumusi) akan ditingkatkan sehingga kehadirannya dapat dirasakan oleh tenaga kerja yang merupakan warga NU. 


Terutama NU akan fokus melakukan konsolidasi para pekerja migran Indonesia yang berlatar belakang NU di berbagai negara. Sebab menurut Rumadi, mereka bukan hanya memberikan kontribusi besar pada pendapatan negara dan perekonomian rumah tangga, tetapi mereka kerap menjadi sasaran bagi kelompok agama yang tidak selaras dengan NU.


“Kemudian program kaderisasi. Kaderisasi di NU ada beberapa. Ada MKNU (Madrasah Kader Nahdlatul Ulama), PKPNU (Pendidikan Kader Penggerak Nahdlatul Ulama), dan pengembangan wawasan keulamaan (PWK) untuk menciptakan syuriyah di NU. Itu akan terus kita perkuat,” jelas Rumadi yang juga Ketua Lembaga Pengembangan Sumberdaya Manusia (Lakpesdam) PBNU itu. 


Latar belakang pengembangan SDM NU

Salah satu analisis yang dilakukan oleh Komisi Program Muktamar NU untuk merumuskan bahasan mengenai pengembangan SDM di tubuh NU adalah soal perkembangan situasi nasional. 


Salah satunya mengenai perkembangan demografi secara nasional. Kelak, kata Rumadi, anak-anak muda generasi milenial dan generasi Z akan semakin mendominasi perkembangan kependudukan di masa mendatang. 


“Indonesia diprediksi akan mendapatkan bonus demografi yang akan berlangsung pada 2028-2030. Supaya bonus demografi tidak menjadi petaka bagi Indonesia maka program-program NU mendatang harus melihat perkembangan itu,” terangnya.


Perkembangan lain yang dianalisis adalah soal indeks pembangunan manusia, reformasi birokrasi, dan pemberantasan korupsi. Indeks persepsi korupsi di Indonesia masih berkisar di angka yang rendah.


“Bahkan 2020, agak menurun menjadi 37. Sebelumnya di 2019, angkanya 40. Penegakan hukum dan korupsi, sekarang juga menjadi tantangan. Kemudian perkembangan demokrasi sekarang juga dianggap menurun oleh para ahli. Perkembangan politik aliran dan dinamika sosial keagamaan pun perlu kita antisipasi untuk program NU di masa mendatang,” pungkasnya. 


Pewarta: Aru Lego Triono

Editor: Fathoni Ahmad