Nasional PILKADA

Nahdliyin Diimbau Gunakan Hak Pilih

Rabu, 8 Mei 2013 | 02:32 WIB

Kudus, NU Online
Menjelang Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Jawa Tengah, 26 Mei mendatang, Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) mengimbau warga NU untuk menggunakan hak pilih. Penggunaan hak pilih merupakan bentuk tanggung jawab umat dalam menetapkan kepemimpinan (daerah).<>

"Gunakan hak pilih  berarti juga memperlihat rasa syukur akan nikmat. Meskipun hak pilih tapi harus disyukuri, karena belahan negara lain kadang masih ada yang tidak mendapatkan haknya,” ujar ketua PWNU Jateng H Muhammad Adnan kepada NU Online usai menjadi pembicara Halaqah keagamaan yang diadakan STAIN Kudus, Selasa (7/5).

Ia menekankan, nahdliyyin harus menjadi pemilih yang bertanggung jawab. Dalam memilih, warga NU jangan berdasar pada politik (pemberian) uang.

“Dengan demikian, Insya Allah akan terpilih pemimpin yang bertanggung jawab dunia dan akhirat,” tandasnya.

Adnan menilai pilkada langsung telah banyak membawa madharat bagi masyarakat. Oleh karenanya, pihaknya  akan membawa masalah ini dalam Muktamar NU agar  pemilihan bupati/gubernur dikembalikan pemilihannya melalui DPRD.

“Selain menjaga kondusivitas masyarakat, juga yang merasakan ‘dosa’nya hanya anggota DPRD saja,” tegasnya.

Adanya persaingan antar kader NU yang bersaing dalam pilkada, Adnan mengapresiasi dengan baik. Ia mengajak untuk selalu menjaga ukhuwwah Nahdliyyah sehingga tidak terjadi perpecahan.

“Karena ada beberapa calon dari kader NU maka ukhuwah Nahdliyyah harus dijaga,”tekan Adnan.

Seperti diwartakan, Pilkada Gubernur Jateng dan Bupati Kudus diadakan secara bersamaan pada 26 Mei mendatang. Khusus Pilkada Kudus, terdapat tiga calon wakil bupati yang berasal dari  kalangan NU. Mereka adalah H Abdul Hamid (wakil ketua NU), H Asyrofi Masyito (Ketua Lakpesdam) dan H Sofyan Hadi (Sekretaris RMI).



Redaktur     : A. Khoiru Anam
Kontributor : Qomarul Adib