Nasional

Ngaji Ramadhan, Gus Ulil Ungkap Rahasia di Balik Bantahan Al-Qur'an terhadap Kaum Kafir

Senin, 10 Maret 2025 | 02:00 WIB

Ngaji Ramadhan, Gus Ulil Ungkap Rahasia di Balik Bantahan Al-Qur'an terhadap Kaum Kafir

Gus Ulil Abshar Abdalla dalam pertemuan keempat Ngaji Ramadhan kitab Jawahirul Quran karya Imam Ghazali, pada Ahad (9/3/2025) malam. (Foto: tangkapan layar Youtube Ghazalia College)

Jakarta, NU Online

Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ulil Abshar Abdalla mengungkapkan rahasia bantahan Al-Qur'an terhadap anggapan kaum kafir Arab pada masa pewahyuan.


Hal ini diungkapkan Gus Ulil dalam pertemuan keempat Ngaji Ramadhan Kitab Jawahirul Qur'an karya Imam Al-Ghazali, pada Ahad (9/3/2025) malam.


Gus Ulil menerangkan bahwa menurut orang kafir malaikat adalah anak Allah, sementara Nabi Muhammad sebagai seorang penyihir dan pendusta. Di samping itu, mereka juga mengingkari hari akhir.


Banyak ayat Al-Qur'an yang menyinggung masalah itu. Di antaranya terdapat dalam Surat Al-Ikhlas yang menangkis anggapan bahwa Allah beranak, ada pula bantahan yang terlukis dalam Surat Al-Muthaffifin ayat 1-17.


Lebih lanjut, Gus Ulil menyebut bahwa bantahan terhadap kaum kafir Arab pada masa Nabi Muhammad itu menyimpan beragam rahasia. Hal itu dapat ditemukan selama seseorang beritikad untuk mengupas ayat-ayat argumentatif dalam Al-Qur'an.


"Di dalam hujjah-hujjah (argumentasi) yang dipakai oleh Al-Quran, oleh Allah itu, kita akan jumpai banyak makna-makna yang latha'if, ada hal-hal yang bersifat lembut, ada pengertian-pengertian yang layak kita perhatikan," ujar Gus Ulil, dikutip NU Online melalui tayangan di Kanal Youtube Ghazalia College.


Rahasia dari ayat-ayat itu, menurut Gus Ulil, dapat dijadikan pijakan bagi pengembangan-pengembangan selanjutnya yang lebih luas. Hal ini lantaran setiap ayat dari Al-Qur'an mengandung nilai-nilai pelajaran.


Menurutnya, rahasia atau saripati ayat dapat ditemukan oleh mereka yang mempunyai kompetensi dalam segi ilmu keislaman. Sebaliknya, saripati tak bisa diangkat secara serampangan.


"Latha'if ini hanya bisa diketahui oleh para ulama. Kalau pembaca awam biasa membaca Al-Qur'an, kemudian membaca adu argumentasinya antara Allah dengan orang-orang kafir ini, ya nggak menemukan apa-apa," terang Gus Ulil.


Kiai asal Pati, Jawa Tengah itu pun menilai bahwa sebagian argumentasi yang dibangun Al-Qur'an sejalan dengan rancang bangun filsafat Yunani.


"Sehingga Al-Ghazali mengatakan bahwa sesungguhnya ilmunya orang Yunani, yang dibawa oleh orang Islam itu, diterjemahkan buku-buku mereka ke dalam bahasa Arab dari bahasa Yunani. Itu sebetulnya di dalam ilmu-ilmu itu, bisa kita jumpai juga di Qur'an," tandasnya.


Pembahasan mengenai perdebatan Al-Qur'an terhadap orang kafir adalah salah satu tema pokok dalam Al-Qur'an menurut Imam Ghazali. Tema ini bersifat sebagai penunjang bagi tiga tema sebelumnya yakni tema terkait Allah, jalan menuju kepada-Nya serta hal-hal ketika sampai kepada-Nya.


Sebagai informasi, Ngaji Ramadhan Kitab Jawahirul Qur'an ini dilakukan secara bergilir dua hari sekali selama bulan Ramadhan 1446 Hijriah kecuali malam Jumat, melalui platform media sosial Youtube, Facebook, X, dan Instagram, baik media sosial Ghazalia College maupun Ulil Abshar Abdalla.