Nasional HARLAH KE-90 NU

NU DIY Gelar Festival Seni dan Budaya

Senin, 20 Mei 2013 | 05:32 WIB

Yogyakarta, NU Online
Beragamnya budaya dan tradisi NU yang belum digali, menggerakkan PWNU DIY untuk mengadakan Festival Seni dan Budaya antar MWC NU Se-DIY, Ahad (19/5), di aula PWNU DIY, Jl. MT. Haryono 41-42, Yogyakarta.
<>
Festival ini diikuti oleh tujuh peserta, yakni MWC NU Godean, GP Ansor Kasian Bantul, GP Ansor ‘Rijalul Ansor’, MWC NU Pariyan Gunungkidul, MWC NU Banguntapan, MWC NU Wonosari, dan MWC NU Seyegan Sleman.

Tiga dewan juri didatangkan untuk menilai penampilan peserta, yakni Uye Saifullah dari Lesbumi DIY, Yazid Al-Busthomi dan Zamam Suyuti dari Al-Mizan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta.

Dalam sambutannya, Katib Aam PBNU KH Malik Madany mengatakan bahwa NU begitu mengapresiasi seni. Dalam sejarah ajaran Islam Indonesia yang disebarkan oleh Walisongo pun tak lepas dari seni dan budaya. Ia menyitir sebuah kata-kata: al-hikmatu dhollatul mukmin, aynama wajadaha fa huwa ahaqqu biha (Hikmah itu barang hilangnya orang iman, di mana dia menjumpai maka orang iman yang lebih berhak atas kalimat tersebut). 

“Itulah yang menjadi landasan walisongo dalam berdakwah,” papar Kiai Malik siang itu.

Tampak beberapa peserta menampilkan kreasi seni dan budaya yang beragam, seperti hadrah yang dibawakan oleh MWC NU Pariyan Gunungkidul, shalawat ma’iyah oleh MWC NU Banguntapan, dan tembang Mocopat oleh Hartanto sebagai perwakilan dari MWC NU Seyegan Sleman. Para hadirin pun terlihat begitu menikmati alunan musik shalawat yang dihadirkan oleh peserta.

Jamiluddin, selaku penanggungjawab festival, mengatakan bahwa tujuan diadakannya festival ini adalah agar masyarakat turut serta nguri-nguri (menjaga dan melestarikan) seni dan budaya yang ada di NU. Ia berharap agar selalu mendapat dukungan.

“Para Peserta juga memberi masukan kepada kami, agar kegiatan semacam ini mendapat dukungan dari Jam’iyyah NU agar tetap berjalan,” tandasnya. 


Redaktur    : Mukafi Niam
Kontributor: Dwi Kh. Nisa’, Sholikin