Batam, NU Online
Ratusan Nahdliyin Kepulauan Riau mengikuti rangkaian istighotsah, yaasin dan tahlil, untuk allahuyarham KH Ahmad Hasyim Muzadi yang berpulang pada Kamis (16/3) pagi di Malang Jawa Timur. Selain karena imbauan dari PBNU, acara yang digelar dihalaman kantor PWNU Kepri ini, merupakan wujud kecintaan warga NU Kepri kepada Ketua Umum PBNU periode 1999-2010.
"Beberapa kali saya ikut pengajian almarhum, sampai saat ini saya sering lihat dan dengar ceramah beliau di Youtube. Kita kehilangan ulama Nusantara yang mumpuni," kata Rohman warga Batam.
Hal yang sama juga disampaikan Ustadz Luqman Rifa'i, sesaat setelah pembacaan rangkaian doa selesai. Menurutnya, NU dan Indonesia pantas bersedih atas kepulangan KH Hasyim Muzadi. Selain sebagai seorang kiai, ia juga seorang tokoh yang keberadaannya sering dijadikan rujukan jika ada gejolak dinegeri ini.
"Tidak hanya warga NU tetapi Indonesia pantas bersedih karena berpulangnya beliau. Beliau seorang kiai kharismatik yang sering dijadikan tempat berkeluh-kesah mencari jalan keluar permasalahan bangsa," kata Luqman Rifa'i dihadapan ratusan jamaah.
Luqman menambahkan, di internal NU, Kiai Hasyim memiliki banyak jasa dalam membesarkan organisasi. Selama kepemimpinannya, banyak berdiri pengurus cabang istimewa di luar negeri.
"Selama beliau menjabat sebagai Ketua Umum PBNU, banyak berdiri PCI di luar negeri, PCI Australia, PCI Malaysia, PCI Mesir dan banyak lagi PCI-PCI di belahan benua lainnya" tambahnya.
Selain banyak berdiri pengurus cabang istimewa, lanjut Luqman, pada saat menjadi Ketua Umum PBNU Kiai Hasyim juga membidani lahirnya Internasional Conference of Islamic Scholars (ICIS), sebuah organisasi yang memperjuangkan kokohnya Islam moderat. Dan Hal tersebut menjadikan NU khususnya dan Indonesia pada umumnya lebih dikenal di negara luar.
"Jasa beliau terhadap NU dan bangsa ini sangat besar. Semoga beliau bahagia dan mendapat tempat yang layak di sisi-Nya," pungkas Luqman Rifa'i.
Selain ratusan jama'ah, pada doa bersama untuk KH. Ahmad Hasyim Muzadi ini juga dihadiri oleh Rais Syuriah PWNU Kepri KH Nabhan, Ketua Muslimat NU Kepri, Ketua PW Ansor Kepri dan beberapa tokoh di Batam. (Sularno Menot/Abdullah Alawi)