Nasional MUNAS KONBES NU 2019

PBNU Kunjungi Metro Group Bahas Munas-Konbes NU

Kamis, 24 Januari 2019 | 13:38 WIB

Jakarta, NU Online

Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) mengadakan kunjungan ke Metro Grup di Kedoya Kebon Jeruk, Kota Jakarta Barat, Jakarta, Kamis (24/1). Silaturahim tersebut bertujuan meminta Metro Grup untuk turut menyukseskan Munas-Konbes NU yang akan diselenggarakan pada akhir Februari 2019.

Kehadiran PBNU diwakili oleh Ketua PBNU H Robikin Emhas, H Marsudi Syuhud, dan Wakil Sekretaris Jenderal PBNU Isfah Abidal Azis ini disambut Direktur Utama Metro TV Suryopratomo, Direktur Pengembangan Bisnis Media Indonesia Shanty Nurpatri, Chef Content Editor Medcom.id Abdul Kohar, dan Deputi Kepala Peliputan Metro TV Ade Firman.

Dalam pertemuan tersebut, Wakil Sekjen PBNU Isfah Abidal Azis memaparkan sejumlah agenda yang akan dibahas pada perhelatan tertinggi kedua setelah Muktamar NU ini.

Menurutnya, di antara persoalan yang akan dibahas pada Munas-Konbes NU, ialah tentang Kenegaraan (khilafah), Hubungan antara Hukum Agama dan Negara, Konsep Islam Nusantara, Sampah Plastik (Pengelolaan Sampah Plastik), PMA tentang Usia Wali Nikah, Batas Usia Nikah, Tata Perniagaan di Indonesia (monopoli dan aligopoli)/RUU Monopoli, Bisnis Money Game, Stem Cell, dan Perusahaan AMDK Menyebabkan Sumur Warga Kering.

Mereka juga menyampaikan rencananya menghadirkan sejumlah ulama dari timur tengah, seperti Syekh Taufiq Ramadhan Al buthi dari Syiria dan Habib Ali Al-Jufri dari Yaman untuk menceritakan tentang pengalaman di negaranya yang hancur. Mereka akan berbagi pengalaman agar Indonesia tidak terjadi konflik yang serupa. “Beliau-beliau akan menyampaikan pengalamannya di negaranya yang hancur porak poranda,” jelasnya.

Ia berharap, Metro Group turut menyukseskan Munas-Konbes NU dengan menyampaikan agenda dua tahunan ini ke masyarakat.

Merespon kunjungan PBNU, Tim Metro Group mengaku siap mendukung kesuksesan Munas-Konbes NU. "Kita siap dukung (Munas-Konbes NU). Apa pun yang bisa kita bantu tentang NU. Kita bisa kerja sama, terutama tentang pemikiran-pemikiran ke depan untuk kebangsaan, untuk bangsa dan negara, bisa membawa hasil positif, maju untuk bangsa dan negara," kata Deputi Kepala Peliputan Metro TV Ade Firman.

Menurut Ade, berbagai pemikiran yang akan dibahas di Munas-Konbes NU memiliki kesamaan dengan Metro TV, seperti kebangsaan dan sampah plastik. “Jadi substansi-substansi yang akan dibahas NU, pada substansinya sama dengan apa yang dipikirkan Metro TV. Itu sama pemikirannya dengan Metro TV,” ucapnya.

Ia pun sempat mengemukakan bahwa sejarah pendirian Metro TV tidak lepas atas peran NU. Metro TV diresmikan oleh KH Abdurrahman Wahid atau Gus Dur. Ia juga mengaku bahwa Program Mandarin Xinwen terinspirasi atas pemikiran-pemikiran Gus Dur tentang pluralisme, terutama tentang keberadaan warga Tionghoa di Indonesia.

“Itu sebenarnya pemikiran-pemikiran Gus Dur, dan tidak hanya pemikiran-pemikiran Gus Dur, tapi secara besar pemikiran NU. Itu sama dengan Metro TV. Jadi Metro Tv sebenarnya tidak jauh dengan NU, pemikirannya sangat dekat dengan NU,” jelasnya. (Husni Sahal/Ahmad Rozali)