Nasional

PBNU Sampaikan Terima Kasih kepada Al-Azhar dalam Mendidik Generasi Ulama Indonesia

Rabu, 10 Juli 2024 | 12:15 WIB

PBNU Sampaikan Terima Kasih kepada Al-Azhar dalam Mendidik Generasi Ulama Indonesia

Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya saat menyampaikan sambutan dalam pertemuan dengan Grand Syekh Al-Azhar Syekh Ahmad Al-Tahyeb, Rabu (10/7/2024) di Pullman Jakarta. (Foto: NU Online/Suwitno)

Jakarta, NU Online

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf, menyampaikan ungkapan terima kasih kepada Universitas Al-Azhar, Kairo, Mesir atas perannya dalam mendidik para pelajar NU selama lebih dari satu abad. 


“Kami sangat berterima kasih atas jasa Al-Azhar selama lebih satu abad ini dalam mendidik pelajar-pelajar kami dari generasi ke generasi,” ujar Gus Yahya dalam forum Interfaith and Intercivilizational Reception di Hotel Pullman Jakarta Central Park, Jakarta Barat pada Rabu (10/7/2024).


Kiai yang kerap disapa Gus Yahya tersebut menyatakan, ilmu dari para ulama Ahlussunnah wal Jamaah di Al-Azhar telah membentuk generasi penyuluh dan pembimbing umat yang tersebar di lingkungan jamiyah dan jamaah NU.


“Ilmu dari para ulama Ahlussunnah wal Jamaah di Al-Azhar telah menjadikan mereka penyuluh dan pembimbing umat yang berperan penting di lingkungan kami,” jelas kiai kelahiran Rembang, Jawa Tengah itu. 


Kunjungan Grand Syekh Al-Azhar Ahmad El-Tayeb beserta rombongannya ke Indonesia disambut hangat oleh PBNU. 


“Kami sangat bergembira dan berbahagia menyambut kunjungan Syekh Al-Azhar bersama para senior rombongan,” lanjut Gus Yahya. 


Gus Yahya menegaskan pentingnya peran Syekh El-Tayeb dan Al-Azhar dalam menyebarkan nilai-nilai perdamaian global dari dunia Islam, termasuk melalui konsep Islam wasathiyah atau Islam moderat.


“Kami sangat berterima kasih atas peran Syaikh dan Al-Azhar dalam menggaungkan nilai-nilai perdamaian global dari dunia Islam, antara lain dengan memperkenalkan wacana tentang Islam wasathiyah,” tutur Gus Yahya. 


Kunjungan ini menegaskan kembali hubungan yang erat antara Nahdlatul Ulama dan Al-Azhar dalam upaya bersama untuk mempromosikan perdamaian, moderasi, dan pemahaman Islam yang inklusif.


“Ahlussunnah wal Jamaah itu sebagai bagian dari peradabannya sambil tetap bersikukuh untuk mempertahankan keramah-tamahannya kepada siapa saja walaupun berbeda, dan terus bertekad melestarikan persaudaraan, kesetaraan dan harmoni di tengah aneka-ragam suku, budaya dan agama-agama,” papar Gus Yahya. 


Sebagai informasi, Grand Syekh El-Tayeb tengah melakukan kunjungan ke Indonesia selama empat hari, terhitung sejak 8 hingga 11 Juli 2024.


Forum Interfaith and Intercivilizational Reception di Hotel Pullman Jakarta Central Park, Jakarta Barat pada Rabu (10/7/2024) merupakan inisiasi PBNU menyambut kunjungan Grand Syekh Al-Azhar selama di Indonesia. 


Dalam forum tersebut, Syekh El-Tayeb akan bertemu dengan berbagai tokoh agama, termasuk Cardinal Suharyo (Katolik), Bhante Pannavaro (Buddha), Gomal Gultom (Protestan), WS Mulyadi Liang (Kong Hu Cu).


Grand Syekh Al-Azhar juga dijadwalkan akan menyampaikan pidato serta menerima penghargaan dari PBNU.


Syekh Al-Tayeb, yang juga Ketua Majelis Hukama Muslimin (MHM), telah mengunjungi Indonesia sebanyak tiga kali dalam satu dekade terakhir, dengan kunjungan sebelumnya pada tahun 2016 dan 2018.