Ketua PBNU Robikin Emhas (kedua dari kanan) dalam Rakorsus NU Care-LAZISNU. (Foto: NU Online/Rahman Ahdori)
Abdul Rahman Ahdori
Kontributor
Ia menjelaskan, kemandiran NU bukan kali pertama dilakukan Nahdlatul Ulama dalam menggelar Muktamar tetapi sejak Muktamar sebelum-sebelumnya. Pada waktu itu, warga NU berbondong-bondong iuran barang dan benda untuk kesuksesan acara sakral di NU tersebut.
“Koin Muktamar sebagai proses untuk kembali membangun kemandirian finansial warga NU. Dengan demiian, warga NU pun semakin merasa memiliki kepda NU,” kata H Robikin Emhas saat membuka kegiatan Rapat Koordinasi Khusus (Rakoorsus) Pengurus Pusat Lembaga Amil Zakat Infak Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU) di Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Jumat (31/1) pagi.
Ia mengapresiasi langkah LAZISNU yang telah banyak menggerakan warga NU di berbagai daerah meningkatkan penghimpunan ZIS. Dia meyakini ketika organisasi mandiri seperti upaya yang saat ini dilakukan, maka martabat suatu negara akan semakin tinggi pula.
“Saya sangat mengapresiasi apa yang dilakukan LAZISNU. Kebanggaan PBNU yang sering dipidatokan antara lain NU Care-LAZISNU yang luar biasa dan semoga semakin luar biasa,” tuturnya.
Untuk diketahui, Rakoorsus LAZISNU dari Sabang sampai Merauke itu menghadirkan seluruh jajaran pengurus Wilayah NU Care-LAZISNU.
Rakorsus dilakukan dalam rangka memperkuat dan meningkatkan penghimpunan Zakat Infak Sedekah (ZIS) oleh NU Care-LAZISNU di seluruh Indonesia. Konsolidasi itu juga dilangsungkan agar program ‘Koin Muktamar’ berjalan dengan maksimal dan berdampak positif terhadap penyelenggaraan Muktamara NU ke-34 di Provinsi Lampung pada 22-27 Oktober 2020 mendatang.
Ketua PP LAZISNU, H Achmad Sudrajat, menuturkan pengurus LAZISNU dan manajemen NU Care-LAZISNU di seluruh daerah harus terus berinovasi meningkatkan penghimpunan ZIS. Dia berpesan, LAZISNU harus berani terus meningkatkan membuat program khusus yang dikelola langsung oleh PW LAZISNU atau PC LAZISNU di daerah.
“Terus ditingkatkan, buatlah program kegiatan di bawah naungan LAZISNU, ke depan seluruh usaha-usaha yang ada dibawah naungan PBNU akan menjadi satu yakni Badan Usaha Milik NU, kita juga sudah ada NU Connect, dimana seluruh media NU menyatu,” kata Achmad Sudrajat kepada ratusan peserta.
Pewarta: Abdul Rahman Ahdori
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
Rohaniawan Muslim dan Akselerasi Penyebaran Islam di Amerika
Terkini
Lihat Semua