Nasional

Pesan Gus Sholah: Jaga Persatuan Anak Bangsa

Senin, 11 Mei 2020 | 16:15 WIB

Pesan Gus Sholah: Jaga Persatuan Anak Bangsa

Almarhum KH Salahuddin Wahid atau Gus Sholah. (Foto:NU Online/Syarif Abdurrahman)

Surabaya, NU Online
Gubenur Jawa Timur (Jatim) Khofifah Indar Parawansa menyampaikan pesan almarhum Pengasuh Pondok Pesantren KH Salahuddin Wahid (Gus Sholah) untuk seluruh anak bangsa, khususnya Nahdliyin.
 
Hal ini diungkapkannya saat peringatan 100 wafatnya Gus Solah lewat live streaming dari Kantor Gubenur Jawa Timur di Surabaya.
 
Perempuan yang juga Ketua Umum Muslimat Nahdlatul Ulama (NU) ini menambahkan, dari begitu banyak dawuhnya Gus Solah ada titik temunya yaitu persatuan umat Islam dan anak bangsa.
 
"Pesannya beliau, pekerjaan rumah kita sebagai komunitas NU, anak bangsa, bagian umat kemanusia yaitu menjaga persatuan. Saya dipanggil langsung saat beliau sakit. Kebaikan untuk kemaslahatan umat," katanya, Senin (11/5).
 
Menurut Khofifah, Gus Sholah sering menasehatinya sebelum jadi gubenur maupun setelah jadi Gubenur Jawa Timur
 
Bahkan sebelum wafat, Gus Solah sempat memanggilnya ke rumah sakit lewat handphone. Bahkan saat tiba di parkiran, Gus Solah langsung memerintah putranya Gus Billy untuk menyambut Khofifah.
 
"Gus Solah tidak suka mengeluh, saya ini lebih tepatnya adalah santri Gus Solah. Saya ingin mengumpulkan dawuh-dawuhnya kepada saya suatu saat nanti," tambahnya.
 
Khofifah mengatakan di antara beberapa nasihat Gus Solah kepadanya adalah untuk tetap bersikap moderat, keseimbangan dan adil.
 
Nasihat tersebut disampaikan Gus Solah tak lama setelah Khofifah dilantik menjadi Gubenur Jawa Timur. Bahkan nasihat ini lebih dari tiga kali diulang kepada Khofifah. 
 
"Tolong nak Khofifah saat menjabat menerapkan sikap tawasut (moderat), tawazun (keseimbangan), tidak terlalu ke kanan dan tidak terlalu kekiri dan al'adalah (adil)," tambahnya.
 
Ikut serta memberikan testimoni yaitu putri KH Abdurrahman Wahaid (Gus Dur) yaitu Alissa Qotrunnada. Menurutnya panggilan kesayangan keluarganya kepada Gus Solah adalah Om Oyah.
 
Sebagai seorang pemimpin, tokoh bangsa dan nasional, Gus Sholah mengajarkan bagaimana mendekati dan menyelesaikan sesuatu dengan sistem yang kuat. 
 
Ciri khas ini melekat pada Gus Solah saat kembali ke Tebuireng hal pertama yang dibangun adalah sistem tata kelola pesantren yang baik.
 
"Om Oyah adalah manusia yang sangat fokus pada membangun sebuah sistem. Saya pernah diminta mengisi diklat calon pembina putri Tebuireng. Beliau melakukan sesuatu, berpikir sistemnya bagaimana. Karena untuk jangka panjang," ujarnya.
 
Hal lain yang bisa dicontoh oleh tokoh muda menurutnya yaitu keberanian Gus Sholah dalam berinovasi. Sikap terbuka dan jiwa kritisnya membuat ia terus berpikir bagaimana memberikan manfaat lebih.
 
"Ini bisa kita teladani, beliau tidak takut melakukan inovasi. Kita lihat, Tebuireng memiliki banyak cabang selama dipimpinya olehnya," tandas Alissa.
 
Kontributor: Syarif Abdurrahman 
Editor: Syamsul Arifin