Nasional

Keluarga Besar Pesantren Tebuireng Komitmen Lanjutkan Perjuangan Gus Sholah

Senin, 11 Mei 2020 | 15:39 WIB

Keluarga Besar Pesantren Tebuireng Komitmen Lanjutkan Perjuangan Gus Sholah

Suasana kirim doa dalam rangka memperingati 100 hari wafatnya Gus Sholah di Pesantren Tebuireng. (Foto: Istimewa)

Jombang, NU Online
Keluarga besar Pondok Pesantren Tebuireng, Kabupaten Jombang, Jawa Timur mengaku sudah matang mendiskusikan terkait pengembangan pesantren dan lembaga-lembaganya. Hal ini sebagai komitmen mereka untuk melanjutkan perjuangan-perjuangan almarhum KH Salahuddin Wahid (Gus Sholah) selama ia memimpin Pesantren Tebuireng sebelumnya.

Demikian ini disampaikan oleh salah satu keluarga besar Pesantren Tebuireng KH Umar Wahid saat Doa dan Tahlil Online 100 hari wafatnya Gus Sholah bersama keluarga, kerabat, dan Gubernur Jawa Timur, Senin malam (11/5).

Ia mengatakan, salah satu yang sudah didiskusikan adalah soal penataan pesantren dan lembaga pendidikan termasuk Universitas KH Hasyim Asy'ari (Unhasy). Sebagaimana diketahui Pesantren Tebuireng memiliki setidaknya 15 cabang pesantren yang tersebar di berbagai daerah. Upaya-upaya pengembangan semua itu sementara tertunda lantaran adanya pandemi Covid-19.

"Banyak tugas dan wasiat yang sudah didiskusikan dan direncanakan untuk sementara terpaksa ditunda dulu. Sebut saja, revitalisasi yayasan baik itu Pesantren Tebuireng maupun di Unhasy, pembangunan Unhasy, rumah sakit, dan sebagiannya," jelasnya.

Kendati demikian, tekad kuat keluarga besar Pesantren Tebuireng dalam melanjutkan peninggalan-peninggalan almarhum Gus Sholah tak pernah surut. Ia menegaskan, begitu situasi mulai normal kembali, perlahan satu per satu tugas dan tanggung jawab sebagai pihak penerima 'warisan' akan mulai dijalankan.

"Semoga ini cepat berlalu sehingga apa yang kita putuskan dapat kita realisasikan. Saya mohon doa ini kita bisa laksanakan dengan sebaik-baiknya," imbuhnya.

Menurutnya, Gus Sholah memimpin Pesantren Tebuireng setidaknya selama 14 tahun. Perubahan demi perubahan Pesantren Tebuireng dan sejumlah lembaga yang menginduk kian tampak berjalan demikian progres. Misalnya bisa dilihat dari meningkatnya kepercayaan masyarakat luas akan Pesantren Tebuireng, terbukti setiap tahun santri Tebuireng terus bertambah.

Belum lagi soal pembangunan pesantren dan lingkungannya yang tampak berubah drastis dari tampilan sebelum-sebelumnya. Termasuk Unhasy yang terus berbenah menjadi kampus besar yang juga semakin dikenal khalayak luas. Mahasiswa-mahasiswi pun tidak hanya datang dari Jombang dan daeah sekitarnya, tetapi juga banyak dari luar Jawa.

Kemajuan lain adalah Rumah Sakit KH Hasyim Asy'ari. Rumah sakit ini dibangun dekat dengan Kawasan Makam Gus Dur tepatnya di sebalah barat Pondok Tebuireng. Hingga kini rumah sakit ini masih terus dibangun. Menurut Gubernur Jawa Timur Khofifah saat menghadiri pemakaman Gus Sholah beberapa waktu lalu bahwa menyelesaikan pembangunan Rumah Sakit tersebut adalah salah stau cita-cita Gus Sholah. Karenanya cita-cita itu harus dilanjutkan oleh para penerusnya.

"Dalam kesempatan ini saya mohon, kita tetap punya tekad dan komitmen untuk melanjutkan apa yang dilakukan selama 14 tahun oleh Gus Sholah dan sudah kita putuskan bersama," ucapnya.

Pewarta: Syamsul Arifin
Editor: Abdullah Alawi