Jakarta, NU Online
Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Said Aqil Siroj berpesan kepada keluarga Gen Halilintar agar tidak putus asa atau minder ketika mendapat celaan atau caci maki, dan tidak mudah bangga saat mendapat pujian manusia. Sebab, kata Kiai Said, semua orang sama-sama keluar dari dua jalan kencing air, yaitu jalan kencing air ayah dan ibu.
Â
"Kita manusia, yang memuji saya manusia, ngapain bangga. Saya manusia, yang mencaci maki manusia, ngapain takut," kata Kiai Said saat menerima kunjungan keluarga Gen Halilintar di lantai 3 Gedung PBNU, Jakarta Pusat, Selasa (26/19).
Â
Kiai Said juga berpesan agar siapa pun tidak suka membanggakan dirinya dengan selalu menyebut 'saya atau aku'. "Jangan sering ngomong 'saya, saya, saya'. Orang lain juga punya 'saya'," ucapnya.
Â
Kiai yang juga Pengasuh Pesantren Luhur Al-Tsaqafah, Ciganjur, Jakarta Selatan ini mengingatkan agar tidak selalu membawa-bawa nama keluarga atau leluhurnya, sementara dirinya tidak memiliki ilmu yang bisa dibanggakan. Sebaliknya, siapapun harus mampu menjaga kehormatan leluhurnya dengan cara memiliki kapasitas keilmuan yang mumpuni.
Â
"Itu nanti hanya membanggakan keturunan. 'Kakek saya, kakek saya'. Itu juga gak bener juga itu. Gombal juga kalau hanya bisa menceritakan nama besar leluhur kita," katanya.
Â
Sebelumnya, Muhammad Attamimi Halilintar atau Atta Halilintar meminta Kiai Said untuk menyampaikan pesan-pesan kepada generasi milenial. Ia juga menjelaskan ke Kiai Said tentang kasus yang tengah menimpa dirinya. Atta dianggap sebagian pihak melecehkan ajaran Islam, yakni dengan mempermainkan gerakan shalat.
Â
Menurut Atta, video yang dibuatnya itu dilakukan tiga tahun lalu saat bulan Ramadhan. Pada bulan itu, ia membuat sejumlah video, seperti lagu-lagu Ramadhan dan tarawih. Namun, ia menyayangkan karena ada pihak-pihak yang memotong videonya sehingga disalahpahami masyarakat.
Â
"Nah salah satu video kita itu adalah untuk mengedukasi anak kecil hal-hal yang membatalkan kalau dilakukan pada saat shalat, tapi videonya itu diambil, dipotong (oleh pihak-pihak tertentu), 55 detik, 20 detik," kata Atta.
Â
Selain Muhammad Attamimi Halilintar, keluarga dari Halilintar yang berkunjung ke Kiai Said, ialah Muhammad Thariq Halilintar, Muhammad Muntazar Halilintar, dan Muhammad Shalaheddien El-Qahtan Halilintar.
Â
Pewarta: Husni Sahal
Editor: Aryudi AR
Terpopuler
1
Alasan NU Tidak Terapkan Kalender Hijriah Global Tunggal
2
Khutbah Jumat: Marhaban Ramadhan, Raih Maghfirah dan Keberkahan
3
Khutbah Jumat: Bersihkan Diri, Jernihkan Hati, Menyambut Bulan Suci
4
Khutbah Jumat: Sambut Ramadhan dengan Memaafkan dan Menghapus Dendam
5
Khutbah Jumat: Kepedulian Sosial Sebagai Bekal Menyambut Ramadhan
6
Reshuffle Perdana Kabinet Merah Putih: Brian Yuliarto Jadi Mendiktisaintek Gantikan Satryo Brodjonegoro
Terkini
Lihat Semua