Pindang Baung, Kuliner Menggugah Selera Khas Lampung
Rabu, 22 Desember 2021 | 05:30 WIB
Syifa Arrahmah
Kontributor
Bandrlampung, NU Online
Bertandang ke daerah Lampung rasanya kurang lengkap bila tidak mencicipi Pindang Baung. Cita rasa gurih dan segar membuat beberapa orang menyamakan pindang ikan ini dengan hidangan tomyam dari Thailand.
Hal itu disampaikan Ketua Koordinator Panitia Lokal Bazar Muktamar Ke-34 NU Lampung Hj Jauharoh Haddad saat ditemui NU Online di Lapangan Saburai Enggal, pada Selasa (21/12/2021).
Dia menegaskan, hidangan pindang dalam khazanah kuliner Lampung identik dengan ikan, lantaran daerah yang berada di ujung selatan pulau Sumatera ini mempunyai banyak sungai. Makanan dari Lampung banyak yang terbuat dari ikan, termasuk empek-empek Lampung.
“Nah, Pindang Baung sendiri komponen utamanya adalah ikan darat yang hidup di perairan muara sungai. Dia sejenis Lele atau Gabus dengan tekstur daging yang tebal dan lembut,” terang Jauharoh.
Selain bahan utamanya, pindang khas Lampung kata dia memiliki cita rasa yang berbeda dengan hidangan pindang pada umumnya.
Racikan bumbu yang terdiri dari cabai merah, serai, lengkuas, daun salam, daun jeruk, bawang merah, bawang putih, dan kunyit menghadirkan cita rasa gurih pedas dengan aroma rempah yang kuat.
“Pindang Baung itu tidak ada di tempat lain dan hanya ada di Lampung. Itu khasnya, jadi wajib dicoba,” kata dia.
Untuk harganya sendiri lanjut dia cukup terjangkau. Mulai dari Rp 50.000 sampai Rp 80.000 saja. “Biasanya dengan harga segitu kita sudah dapat nasi, pindang baung, lalapan, dan sambal,” ucapnya.
Selain pindang khas Lampung yang jarang ditemui di tempat-tempat lain tambah dia adalah tempe penyet yang dipadukan dengan olahan sambal belimbing wuluh. Kombinasi rasa manis dan asam menambah cita rasa yang menggugah selera.
“Apalagi kalau ditambah dengan sedikit perasan jeruk nipis. Enak pol deh pokoknya,” imbuh Jauharoh.
Kontributor: Syifa Arrahmah
Editor: Fathoni Ahmad
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: 4 Maksiat Hati yang Bisa Hapus Pahala Amal Ibadah
2
Khutbah Jumat: Jangan Golput, Ayo Gunakan Hak Pilih dalam Pilkada!
3
Poligami Nabi Muhammad yang Sering Disalahpahami
4
Peserta Konferensi Internasional Humanitarian Islam Disambut Barongsai di Klenteng Sam Poo Kong Semarang
5
Kunjungi Masjid Menara Kudus, Akademisi Internasional Saksikan Akulturasi Islam dan Budaya Lokal
6
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Bahaya Arak keur Kahirupan Manusa
Terkini
Lihat Semua