Prof Nuh Ingatkan Panitia Muktamar Ke-34 NU Rukun dan Kompak
Senin, 1 November 2021 | 12:30 WIB
Aru Lego Triono
Kontributor
Jakarta, NU Online
Ketua Steering Committee (SC) Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama Prof Mohammad Nuh mengingatkan seluruh jajaran panitia agar mampu bekerja secara rukun dan kompak. Sebab, terdapat beberapa kendala yang kini harus dihadapi. Menurut dia, penyelenggaraan muktamar kali ini berbeda dari muktamar yang digelar sebelumnya.
Pertama, panitia terkendala oleh waktu yang sangat singkat. Muktamar ke-34 NU di Lampung ini ditetapkan pada Musyawarah Nasional (Munas) dan Konferensi Besar (Konbes) NU di Jakarta, akhir September 2021 lalu. Kini, panitia hanya memiliki waktu efektif sekitar satu bulan setengah.
Kedua, masih dalam situasi pandemi Covid-19. Ketiga, persiapan dan kesiapan yang harus segera dioptimalisasikan agar muktamar dapat berjalan baik dan lancar.
“Kita sudah memutuskan muktamar dan tidak bisa ditunda kecuali ada persyaratan sangat khusus, yaitu kaitan dengan perizinan. Oleh karena itu, tidak ada cara lain kecuali harus rukun di antara kita semua. Tetapi rukun saja tidak cukup. Harus ditambah dengan kompak,” tegas Nuh dalam rapat persiapan muktamar di lantai 8 Gedung PBNU Jl Kramat Raya 164 Jakarta Pusat, Senin (1/11/2021).
Karena waktu yang tersedia sangat singkat menuju muktamar yang akan digelar akhir Desember 2021 ini, maka Prof Nuh mengingatkan agar panitia mampu bekerja secara total. Kemudian, tentu saja harus diiringi doa.
“Kita ingin menyiapkan muktamar ini dengan penuh kesejukan, sehingga kalau ada hal-hal khusus yang menjadi bagian dari kelaziman yaitu ada perbedaan pandangan harus diselesaikan secara arif, musyawarah, dan mufakat. Jangan sampai semuanya lari ke luar. Tetapi, kita selesaikan di dalam,” tegas Ketua PBNU itu.
Ia mengingatkan pula soal tema besar muktamar kali ini yakni soal usia 100 tahun NU. Nuh menganalogikan, NU akan segera lepas landas menuju 100 tahun kedua sehingga jangan sampai ada onderdil-onderdil yang tercecer.
“Kita ingin di dalam muktamar ini jangan terlalu banyak daftar negatif yang kita sampaikan. Tetapi, justru yang kita tampilkan adalah positif. Karena kalau negatif yang kita sampaikan maka akan mengerdilkan kita sendiri. Tetapi kalau positif yang kita tampilkan, insyaallah akan semakin membesarkan NU,” tegas Nuh.
Ciptakan muktamar sejuk
Sementara itu, Sekjen PBNU H Ahmad Helmy Faishal Zaini mengharapkan agar panitia dapat menciptakan penyelenggaraan muktamar yang sejuk, tenang, dan damai. Setidaknya, mencerminkan dua hal yaitu berkualitas dan bermartabat.
“Berkualitas dari sisi keputusan-keputusan yang diambil merupakan bagian dari harapan para warga NU baik masalah-masalah keagamaan, sosial kemasyarakat, maupun masalah kebangsaan,” kata Helmy yang menghadiri rapat secara virtual.
Muktamar bermartabat, tambahnya, tentu tidak diharapkan suasana muktamar yang terjadi terlalu dinamis sehingga menimbulkan situasi yang terkendali. Berbagai peristiwa yang terjadi pada muktamar-muktamar terdahulu hendaknya menjadi pelajaran penting.
“Sejarah muktamar terdahulu harus menjadi pelajaran penting bagi kita semua untuk sama-sama mengademkan dan meneduhkan agar muktamar ini menjadi cermin bagi NU sebagai pilar pemersatu bangsa,” pungkas Helmy.
Pewarta: Aru Lego Triono
Editor: Musthofa Asrori
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
Rohaniawan Muslim dan Akselerasi Penyebaran Islam di Amerika
Terkini
Lihat Semua