Jakarta, NU Online
Di usianya yang terbilang belia, putri ustadz kondang H Yusuf Mansur, Wirda Salamah Ulya, sudah menjadi seorang penghafal Al-Qur'an. Hafalan Wirda saat ini sudah sampai 30 juz.
Berbincang-bincang pada Short Inspiration Talk sesi kedua dalam acara Nusantara Millenial Summit yang digelar oleh Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Putri Nahdlatul Ulama (PP IPPNU) di The Media Hotel and Tower, Jalan Gunung Sahari, Jakarta, Sabtu (22/6), gadis kelahiran 2001 ini mengatakan bahwa segala impian harus dimulai dari sajadah.
"Sebelum kalian memulai apa pun, atau mau melakukan sesuatu, semua harus dimulai dari berdoa, sebab impian tidak akan bisa berjalan bila di situ tidak ada kebolehan, keridhoan dari Allah Swt," katanya.
Wirda juga pernah menjadi Duta Al-Qur'an ketika ia baru lulus SMP untuk mengajarkan Al-Qur'an di Negeri Paman Sam, Amerika Serikat. Tak hanya pandai di bidang agama, akan tetapi juga pandai dalam bidang wirausaha. Menurut Wirda, kesungguhan belajar memulai sesuatu dengan doa kepada Allah merupakan kunci sukses dalam menggapai impiannya.
"Apa yang Wirda lakukan selama ini, perjalanan selama ada di media sosial, Wirda banyak berdoa, 'Ya Allah saya ingin jadi pengusaha muda tapi juga saya pingin tetap menghafal Al-Qur'an. Saya ingin jadi influencer tapi apa yang kira-kira bisa dibawa. Saya ingin jadi penulis buku tapi yang isinya dakwah.' Jadi selalu begitu, kita mau apa-apa minta sama Allah," papar Wirda.
Menurutnya memang tidak mudah, semua harus dilalui proses demi proses, tidak mungkin langsung tiba-tiba berhasil. "Biasanya yang cepat naik cepat turun, yang cepat berhasilnya kadang-kadang itu cepat jatuhnya," ungkapnya.
Wirda menambahkan bahwa untuk menjaga kestabilitasan itu adalah dengan menjaga juga kualitas ibadah kita seperti apa.
"Alhamdulillah selama ini Wirda berdoa. Berdoa selalu ditemuin sama Allah sama orang-orang hebat, yang kemudian itu menjadi koneksi lahirlah brand satu, brand dua, punya ini, punya itu. Dan Wirda rasain banget. Alhamdulillah, ketika kita melakukan sesuatu karena di situ ada ridho Allah, itu semua enteng saja gitu," ungkapnya.
Namun, jika ada masalah dalam proses dalam meraih impian, menurut Wirda bukanlah penghalang. Justru masalah itu harus ada, berada pada titik di bawah itu perlu. Pada intinya Wirda menekankan bahwa ketika mau berkarya itu dimuali dari berdoa. Berkarya dimulai dari 'bismillah'. Berkarya dimulai dari beribadah. Jangan sampai lupa itu konten yang paling penting, konten yang penting sekali itu.
"Kalian berangkat kuliah daa, berangkat kerja doa, mau belajar doa, kan sudah diajarin ada strukturnya. Kita diajarin dalam agama kita yakni agama Islam. Diajarin mulai dari bangun tidur sampai tidur lagi, masuk kamar mandi pun diatur doanya apa," bebernya.
Ia menjelaskan bahwa di dalam Islam sudah mengatur sedemikian rupa, bahkan urusan minum saja ada doanya. Makan pakai doa, habis makan doa lagi. Bangun tidur pakai doa, mau tidur doa lagi. Berarti doa adalah bagian terpenting. DNA terpenting bagi umat Muslim, ini jangan sampai hilang.
"Power kita adalah siapa? Anak muda yang berdoa, kenapa kita bisa naik? Karena Allah. Kalau mau maju ke Allah dulu nanti Allah yang majuin. Mau berkarya ke Allah dulu nanti Allah yang ngasih tahu kamu ini loh jalannya," tutup Wirda. (Anty Husnawati/Kendi Setiawan)