Rais Aam PBNU Sebut Muslimat NU sebagai Fraksi Terbesar di Indonesia
Senin, 10 Februari 2025 | 17:30 WIB

Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar saat menyampaikan taujihat dalam pembukaan Kongres Ke-18 Muslimat NU di Jatim Expo, Surabaya, Jawa Timur, pada Senin (10/2/2025). (Foto: tangkapan layar Youtube NU Online)
Haekal Attar
Penulis
Surabaya, NU Online
Rais Aam Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Miftachul Akhyar menyebut bahwa Muslimat NU adalah fraksi terbesar di Indonesia.
Kiai Miftach menyebut hal itu saat menyampaikan taujihat atau arahan dalam pembukaan Kongres Ke-18 Muslimat NU di Jatim Expo Surabaya, Jawa Timur, pada Senin (10/2/2025).
"Alhamdulillah melihat apa yang disampaikan tadi nyata memang Muslimat memang adalah merupakan fraksi terbesar yang ada di Indonesia ini," ujarnya disambut riuh tepuk tangan oleh hadirin yang memadati arena.
Bahkan, Kiai Miftach menegaskan bahwa Muslimat NU adalah fraksi berbaret hijau yang mampu menggerakkan persatuan dalam satu kalimat dan satu barisan secara serempak.
"Tegak lurus sebagai jamaah dan jam'iyah Nahdlatul Ulama. Karena jamaah itu kumpulan, kumpulan itu akur, bersatu, satu kalimat, satu tujuan, tegak lurus, dan tertib," tegasnya.
Di hadapan ibu-ibu Muslimat NU yang memadati Jatim Expo, Kiai Miftach menyampaikan kelakar. Ia merasa kecil di hadapan para kader Muslimat NU yang hadir dari seluruh penjuru tanah air.
"Saya merasa kecil di tengah-tengah gedung yang megah ini, semua perempuan. Kecuali yang lelaki, seperti setitik air lemah di hadapan para perempuan," tambahnya dengan nada bercanda.
Menurut Kiai Miftach, Muslimat NU perlu diberlakukan manajemen yang rapi dan terorganisasi, karena akan berdampak pada kemajuan bangsa Indonesia.
"Saat ini kekuatan dipegang oleh para fraksi-fraksi berbaret hijau ini. Kalau kekuatan ini di-manage dengan baik (dan) diarahkan dengan baik, saya yakin selesai (semua permasalahan) Indonesia ini," katanya.
Di sisi lain, Kiai Miftach mengatakan bahwa para ibu merupakan bagian terpenting dalam pembangunan sebuah bangsa dan negara. Ia mengutip sebuah syair dari penyair Mesir Hafez Ibrahim yang menyebut bahwa ibu bagaikan sebuah madrasah.
Tak hanya itu, Kiai Miftach menegaskan bahwa NU dan negara telah mempersiapkan ibu-ibu sebagai madrasah dengan sebaik-baiknya. Dengan demikian, NU dan negara telah mempersiapkan generasi yang harum namanya.
"Islam mengakui kekuatan dan kemuliaan para ibu ini. Ibu ibarat madrasah, ibarat candradimuka yang mempersiapkan generasi-generasi yang akan datang, generasi yang mampu menyongsong bonus demografi pada puncaknya 2035 nanti (dan) mampu menyiapkan generasi emas pada tahun 2045 nanti," terangnya.
Sebagai informasi, Kongres ke-18 Muslimat NU ini mengangkat tema Merawat Tradisi, Menguatkan Kemandirian, dan Meneduhkan Peradaban. Sementara Kongres ke-17 Muslimat NU sebelumnya digelar di Jakarta, pada 24 November 2016 silam.
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Ini Amal dengan Pahala Terbaik bagi Orang Puasa Ramadhan
2
Khutbah Jumat: Nuzulul Qur’an dan Perintah Membaca
3
Presiden Prabowo Tanda Tangani PP Nomor 11 2025 tentang Pencairan THR dan Gaji Ke-13 ASN
4
Khutbah Jumat: Ramadhan, Bulan Turunnya Kitab Suci
5
Khutbah Jumat: Nuzulul Qur’an dan Anjuran Memperbanyak Tadarus
6
Khutbah Jumat: Melihat Tabiat Buruk Manusia dalam Al-Quran
Terkini
Lihat Semua