RMI PBNU Gelar Seminar Nasional Transformasi Pesantren untuk Kemajuan Bangsa
Kamis, 9 Januari 2025 | 09:00 WIB
Sleman, NU Online
Rabithah Ma’ahid Islamiyyah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (RMI PBNU) menggelar Seminar Nasional Pra-Kongres Pendidikan NU bertajuk "Transformasi Pesantren: Merawat Spiritualitas untuk Kemajuan Pendidikan Pesantren." Acara ini berlangsung di Convention Hall UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Rabu (8/1/2025).
Baca Juga
Sejarah Pendirian RMI PBNU
Dalam sambutannya, Ketua RMI PBNU KH Hodri Ariev menegaskan pentingnya seminar ini sebagai kesempatan untuk mendiskusikan berbagai gagasan kemajuan pendidikan pesantren. Ia menegaskan meskipun selama penjajahan dan Orde Baru pernah mengalami tekanan politik dan marginalisasi yang membatasi ruang geraknya, pesantren tetap mengambil peran untuk kemajuan bangsa. Realitas ini telah menyebabkan pesantren berada dalam posisi defensif dalam waktu yang cukup lama.
Seminar ini diharapkan dapat menghasilkan inspirasi dan strategi program untuk menjawab tantangan pendidikan pesantren serta mendorong kemajuan bangsa.
“Melalui seminar ini, diharapkan lahir gagasan-gagasan dan formulasi strategis yang bisa merespon secara profuktif berbagai masalah di masyarakat, sekaligus mendorong kemajuan pendidikan pesantren,” ujarnya.
Pada kesempatan itu, Rektor UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Prof Noorhaidi Hasan, menyampaikan sambutan yang menekankan hubungan erat antara UIN Sunan Kalijaga dan pesantren. "Ada peran penting para kiai dalam proses berdirinya UIN Sunan Kalijaga," ungkapnya.
Ia berharap UIN dapat terus menjadi wadah bagi santri untuk mengembangkan karier akademik dan profesional mereka, sekaligus menjadi kebanggaan bagi pesantren, NU, dan umat Islam.
Baca Juga
Memahami Hakikat Pondok Pesantren
“UIN Sunan Kalijaga memiliki hubungan yang erat dengan pesantren. Sejak awal berdirinya, kampus ini telah melibatkan beberapa ulama pesantren ternama, seperti KH. Ali Maksum, yang menjadi dosen di Fakultas Syariah dan Hukum. Bahkan, beberapa nama gedung di UIN diberi nama tokoh-tokoh besar pesantren,” paparnya.
Sementara itu, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf dalam pidato kuncinya menyampaikan pentingnya memahami dimensi sosial-historis pesantren untuk menyusun langkah transformasi yang tepat. Ia menekankan perlunya integrasi antara sistem pendidikan tradisional pesantren dengan pendekatan modern, nasional, dan global, tanpa mengabaikan kearifan lokal.
“Ketika tradisi pesantren bersentuhan dengan tradisi kolonial, sering kali terjadi disfungsi total karena konstruksi budaya lokal kalah oleh budaya luar. Fenomena ini tidak hanya terjadi di pesantren, tetapi juga di institusi lain, seperti keraton. Oleh karena itu, analisis holistik diperlukan sebelum merumuskan langkah transformasi pesantren,” jabarnya.
Kiai yang kerap disapa Gus Yahya tersebut juga mengungkapkan beberapa tantangan utama yang perlu dihadapi pesantren dalam proses transformasi, antara lain masalah kelembagaan, hubungan dengan komunitas, serta relasi tak terpisahkan antara pesantrendengan NU. Menurutnya, NU harus lebih aktif dalam mengelola lembaga-lembaga pesantren dan memastikan pesantren tetap relevan dalam skala global.
“NU harus berperan lebih aktif dalam bidang politik, ekonomi, sosial, dan pendidikan untuk memastikan seluruh kepentingannya terakomodasi. Selain itu, diperlukan langkah universalisasi pesantren untuk menjadikan pesantren lebih inklusif dan interdisipliner, sehingga mampu berperan secara strategis dalam skala global,” tuturnya.
Dalam kesempatan ini, Ketua Umum PBNU juga meluncurkan Program Digdaya Pesantren, salah satu program penting RMI-PBNU dalam pendataan dam validasi pesantren. Untuk tahap awal, pendataan dan validasi pesantren difokuskan di wilayah DI Yogyakarta dan Jawa Tengah. Pendataan dan validasi pesantren melalui program Digdaya Pesantren ini diharapkan selesai secara nasional tahun 2025.
Sebagai informasi, sesi pembahasan seminar ini terdiri dari sesi pleno I, diskusi paralel, dan pleno II. Sesi pleno I diisi langsung oleh Ketua RIM-PBNU KH Hodri Ariev dan Sekretaris RMI-PBNU Ny Hj Hindun Anisah.
Sesi selanjutnya, diskusi paralel menghadirkan lima narasumber yang membahas bidang-bidang utama dalam transformasi pesantren.
Kelima narasumber tersebut meliputi, Guru Besar Ilmu Pendidikan Akhlak UIN Sunan Kalijaga, Prof Maksudin, Guru Besar Manajemen Pendidikan Islam UIN Sunan Kalijaga, Prof Imam Machali, Dosen Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga Prof Siti Nur Hidayah, Dosen Fakultas Sains dan Teknologi UIN Sunan Kalijaga Aulia Faqih Rifa’i, dan Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah Sunan Kalijaga, Mulin Nu’man.
Pada sesi diskusi paralel, terdapat 5 kelas dengan bahasa yang beragam, meliputi (1) Transformasi Pengasuhan dan Kurikulum, (2) Transformasi Tata Kelola Kelembagaan dan Kemandirian Pesantren, (3) Transformasi Sumber Daya Manusia Pesantren, (4) Transformasi Digital Pesantren, dan (5) Transformasi Infrastruktur Pesantren. Kelima isu ini direncanakan akan menjadi program utama RMI untuk kemajuan pendidikan pesantren.
Seminar ini digelar secara hybrid, yakni luring dan daring. Peserta daring melibatkan seluruh Pengurus Wilayah RMI-NU se-Indonesia, beberapa Pengurus Cabang RMI, serta pengasuh dan pengurus pesantren. Sementara forum di Convention Hall UIN Sunan kalijaga dihadiri sekitar 200 orang yang terdiri dari PWNU DI Yogyakarta, PW-RMI DI Yogyakarta, beberapa pengasuh pesantren dan perwakilan pondok pesantren se-DIY dan sekitarnya.
Seminar ini turut dihadiri oleh sejumlah tokoh, termasuk Rais Syuriah PWNU DIY KH Mas’ud Maksudi, Ketua PWNU DIY KH Zuhdi Muhdlor, Anggota DPD RI KH Hilmy Muhammad, Ketua RMI DIY KH Muhammad Nilzam Yahya, dan A’wan PBNU Ida Fatimah Zainal.
Terpopuler
1
Resmi Rilis, Unduh Logo Harlah Ke-102 NU Di Sini
2
Harlah Ke-102 NU Digelar di Jakarta, Ini Rangkaian Agendanya
3
Melihat Antusiasme Haul Guru Sekumpul, 32 Ribu Relawan Layani Jamaah yang Membludak
4
3 Amalan yang Perlu Diperbanyak dalam Bulan Rajab menurut Imam Baihaqi
5
Gus Yahya Ajak Jamaah yang Hadiri Haul Ke-21 KH Cholil Bisri Niatkan Cari Keberkahan Ulama
6
Banjir Besar Landa Makkah, Madinah, dan Jeddah Akibat Cuaca Ekstrem
Terkini
Lihat Semua