Satgas Covid-19 Sebut Varian Baru Covid-19 Berpotensi Lebih Cepat Menyebar
NU Online · Kamis, 2 Desember 2021 | 16:30 WIB
Syifa Arrahmah
Kontributor
Jakarta, NU Online
Perkembangan virus covid-19 kini menemui babak terbaru setelah ditemukannya varian corona terbaru B.1.1.529 atau varian Omicron.
Disampaikan Ketua Satgas Covid-19 NU Malang Raya, dr Syifa Mustika bahwa menurut penelitian Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) varian Omicron berpotensi lebih cepat menyebar, sehingga berkemungkinan dapat menulari penyintas Covid-19.
“WHO menyebut bahwa varian baru ini kemungkinan akan menyebar lebih cepat daripada varian lain sebelumnya dan sejauh ini kurang dari 100 urutan sampel telah dilaporkan,” katanya kepada NU Online, pada Kamis (2/12/21).
Syifa menerangkan sejak Jumat (26/11/21) kemarin, WHO menetapkan varian Omicron sebagai varian yang mengkhawatirkan (variant of concern/VOC), karena dalam hitungan jam virus tersebut telah berhasil menjangkiti beberapa negara.
“Varian ini sudah menginfeksi di lima benua, dan terbanyak terdapat di negara-negara di Eropa,” terang Anggota Perhimpunan Dokter Nahdlatul Ulama (PDNU) ini.
Berdasarkan laporan dari Al Jazeera, sejak pertama kali diumumkan di Afrika Selatan pada pekan lalu. Hingga kini tercatat ada 19 negara yang telah mengonfirmasi adanya virus Corona varian Omicron.
Ke-19 negara itu Australia, Austria, Belgia, Botswana, Kanada, Republik Ceko, Denmark, Jerman, Hong Kong, Israel, Italia, Jepang, Belanda, Portugal, Reunion, Afrika Selatan, Spanyol, Swiss, dan Inggris Raya.
Sementara di Asia, Jepang adalah negara terbaru yang mengkonfirmasikan kasus pertama varian Omicron pada Selasa (30/11/2021).
Dengan semakin cepatnya penyebaran virus corona varian Omicron, Syifa mengimbau kepada masyarakat Indonesia untuk meningkatkan kewaspadaan agar virus tersebut tidak masuk ke tanah air.
“Pada intinya tingkat kewaspadaan dan pemantauan di Indonesia harus diperkuat untuk mendeteksi kasus varian baru dengan cepat,” pesannya.
Sebagai informasi, merujuk data covid19.go.id, kasus Covid-19 di Indonesia dalam sepekan terakhir bisa dikatakan melandai dengan kasus positif harian di bawah angka 5 ribu.
Beberapa indikator juga menunjukkan penurunan tersebut. Mulai dari tingkat kesembuhan pasien yang sebesar 96,43 persen, hingga angka reproduksi efektif atau Rt Covid-19 sebesar 0,98 persen. Namun, meski demikian masyarakat tetap diimbau untuk selalu waspada untuk mengantisipasi adanya gelombang ketiga Covid-19.
Kontributor: Syifa Arrahmah
Editor: Syakir NF
Terpopuler
1
Mustasyar, Syuriyah, dan Tanfidziyah PBNU Hadir Silaturahim di Tebuireng
2
Pesantren Tebuireng Undang Mustasyar, Syuriyah, dan Tanfidziyah PBNU untuk Bersilaturahmi
3
Khutbah Jumat: Kerusakan Alam dan Lalainya Pemangku Kebijakan
4
Khutbah Jumat: Mari Tumbuhkan Empati terhadap Korban Bencana
5
KH Said Aqil Siroj Usul PBNU Kembalikan Konsesi Tambang kepada Pemerintah
6
20 Lembaga dan Banom PBNU Nyatakan Sikap terkait Persoalan di PBNU
Terkini
Lihat Semua