Nasional

Satgas Covid-19 Sebut Virus Corona akan Terus Bermutasi

Jumat, 7 Januari 2022 | 18:15 WIB

Satgas Covid-19 Sebut Virus Corona akan Terus Bermutasi

Ilustrasi virus Corona. (Foto: Dok. NU Online)

Jakarta, NU Online
Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menjelaskan virus Covid-19 akan terus bermutasi. Hal tersebut merupakan sesuatu yang alamiah.

 

“Hal-hal penting yang perlu kita catat adalah sampai kapanpun virus akan terus bermutasi. Ini adalah hal yang alamiah,” ungkapnya dalam konferensi pers daring, dilihat NU Online Jumat (7/1/2022).

 

Kendati demikian, laju penularan dari varian-varian tersebut dapat dikendalikan melalui upaya preventif. Beberapa upaya yang wajib diterapkan yakni menjadikan protokol kesehatan sebagai bagian dari budaya baru dan menerima vaksinasi.

 

“Didukung dengan upaya vaksinasi, dan dalam waktu dekat dengan menerima booster vaksin,’ ungkap pria kelahiran Malang tersebut.

 

Dengan laju penambahan kasus positif Covid-19 varian Omicron yang cukup signifikan, pemerintah kini meningkatkan upaya pengetatan skrining di pintu-pintu masuk negara Indonesia dan penegakan aturan karantina kepada siapapun, tanpa pandang bulu.

 

“Menghimbau pemerintah dan Satgas Covid-19 Daerah untuk menggencarkan upaya testing, tracing, dan treatment (3T) agar dapat menghindari lonjakan kasus covid 19 di komunitas akibat varian Omicron,” urainya.

 

Sementara itu, pelaksanaan vaksinasi booster yang dimulai pada 12 Januari mendatang digadangkan sebagai upaya pencegahan terkait dengan prediksi lonjakan kasus positif Covid-19.

 

Ia juga mengatakan, vaksinasi booster dapat menangkal potensi lolosnya varian omicron dari imunitas tubuh. Pasalnya, antibodi spesifik yang telah terbentuk akan terus berkurang kemampuannya dalam melindungi terhadap varian Omicron.

 

Meskipun varian Omicron disebut menyebabkan infeksi yang tidak terlalu parah, ia mengimbau masyarakat tidak lengah, serta tetap waspada melakukan protokol kesehatan dalam kegiatan sehari-hari.

 

Sebagai informasi, pelaksanaan vaksinasi booster pada Januari telah menargetkan sasaran awal sejumlah 21 juta populasi penduduk. Ia menyebut fokus utama vaksin booster adalah untuk memperkuat kekebalan komunitas di suatu daerah yang sudah mulai terbentuk. Vaksin booster diperuntukan bagi masyarakat usia 18 tahun ke atas dan telah mendapatkan vaksinasi dosis 2 dengan jangka waktu lebih dari 6 bulan.

  

“Program ini diprioritaskan bagi kabupaten kota yang capaian vaksinasinya sudah 70 persen untuk dosis satu dan 60 persen untuk dosisi kedua,” ujarnya.

 

Kontributor: Nuriel Shiami Indiraphasa
Editor: Aiz Luthfi