Nasional

Selain Faktor Genetik, Kecerdasan Anak Juga Dipengaruhi Lingkungan

Kamis, 8 September 2022 | 23:00 WIB

Selain Faktor Genetik, Kecerdasan Anak Juga Dipengaruhi Lingkungan

Ilustrasi pendidikan karakter anak.

Jakarta, NU Online
Memiliki seorang anak yang cerdas merupakan dambaan banyak orang tua. Tak hanya memiliki kecerdasan intelektual, anak juga sangat diharapkan memiliki kecerdasan emosional.


Mendidik anak menjadi pribadi cerdas tentu bukan perkara mudah. Orang tua perlu memperhatikan beberapa aspek pendukung untuk membentuk kecerdasan yang diharapkan tersebut. Kecerdasan anak tidak hanya dipengaruhi oleh faktor genetik, tapi juga faktor lingkungan.


Psikolog dari Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (Unusia) Jakarta, Maryam Alatas menilai faktor lingkungan berperan besar pada proses tumbuh kembang anak. Untuk itu, orang tua perlu pandai memiliki lingkungan yang ditempati sang buah hati.


Kepala Unit Pelayanan dan Pengembangan Psikologi (UP3) Unusia itu membagikan beberapa tips yang bisa dilakukan orang tua untuk menunjang pembentukan kepribadian apik serta kecerdasan intelektual dan emosional bagi anak.


1. Pahami dan penuhi nutrisi yang dibutuhkan
Maryam mengatakan, orang tua perlu memahami serta memenuhi nutrisi yang  dibutuhkan pada proses tumbuh kembang sang anak.


“Pahami nutrisi yang dibutuhkan anak, lalu berikan nutrisi tersebut. Contoh, ciptakan suasana di rumah yang hangat dan penuh kasih sayang, berikan contoh bukan sekadar perintah. Dengan pengasuhan yang tepat, insyaallah bisa menjadi bekal anak untuk berinteraksi yang sehat dengan orang lain,” ungkapnya.


2. Mengajarkan anak mengelola emosi dengan tepat
Membentuk kecerdasan emosional bisa dimulai dengan mengajarkan anak berempati sejak dini. Kenalkan sang buah hati dengan beberapa jenis emosi, misalnya sedih atau marah.


“Memvalidasi perasaan anak ini juga sekaligus mengajarkan anak untuk berempati,” tutur Maryam.


Pengenalan emosi tersebut dapat dilakukan menggunakan media sebagai sarana pembuktian apakah sang anak benar-benar telah memahami jenis emosi yang ia pelajari.


“Bisa dengan media gambar, beri anak gambar lalu minta anak menunjukan gambar mana yang sesuai dengan apa yg ia rasakan,” jelas Maryam.


Selanjutnya, orang tua perlu memberi waktu untuk anak menenangkan dirinya, hindari memarahi anak. Lebih baik validasi emosi anak atau berempati dengan apa yang ia rasakan.


“Jangan menuruti keinginan anak hanya untuk membuatnya lebih tenang,” pungkasnya.


Pewarta: Nuriel Shiami Indiraphasa
Editor: Musthofa Asrori