Syekh Fadhil Al-Jailani Hadiri Kongres Ke-13 JATMAN di Boyolali
Sabtu, 21 Desember 2024 | 15:00 WIB

Syekh Fadhil Al-Jailani bersama Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf dan Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar di arena Kongres Ke-13 JATMAN, Sabtu (21/12/2024) di Asrama Haji Donohudan Boyolali, Jawa Tengah. (Foto: NU Online/Ahmad Naufa)
Ahmad Mundzir
Kontributor
Boyolali, NU Online
Syekh Muhammad Fadhil al-Jailani, cucu ke-25 Syekh Abdul Qodir Jailani, seorang ulama, sufi, dan pendiri thariqah qadiriyah yang hidup sekitar tahun 1077-1166 M menjadi pusat perhatian dalam pembukaan Kongres XIII JATMAN (Jam'iyyah Ahlith Thariqah Al Mu'tabarah An Nahdliyah) yang digelar di Asrama Haji Donohudan, Boyolali.
Dikenal sebagai ulama sufi terkemuka dari Irak, Syekh Fadhil hadir mengenakan baju putih dibalut gamis serta imamah hijau yang melilit di atas kepalanya.
Kehadirannya disambut dengan alunan mars Ya Lal Wathon yang dimainkan marching band Ajendam IV Diponegoro. Peserta kongres yang telah memenuhi ruang acara menyambut antusias kedatangannya pada pukul 14.15 WIB.
Syekh Fadhil memasuki ruang pembukaan kongres bersama tokoh penting Nahdlatul Ulama, seperti Rais Aam PBNU KH Miftahul Akhyar, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, dan Katib Aam PBNU KH Akhmad Said Asrari dan para tokoh tahriqah al mu’tabarah an-Nahdliyah seperti KH Achmad Chalwani Nawawi, KH Rohimudin Al Bantani, KH Fathurrahman, KH Abdul Hadi Al Muthohar, dan sejumlah tokoh lain.
Sebelumnya, Syekh Fadhil juga pernah menghadiri peringatan 1 Abad Nahdlatul Ulama di Sidoarjo, pada Februari 2023. Dalam acara yang dihadiri ribuan Nahdliyin tersebut, beliau memimpin ijazahan manaqib qodiriyah al-Aliyah serta berbagai amalan tarekat lainnya.
Kehadirannya dalam acara-acara besar NU menjadi simbol eratnya hubungan antara ulama sufi internasional dan komunitas tarekat di Indonesia.
Syekh Abdul Qodir al-Jailani adalah urutan ke-19 dari mata rantai emas mursyid tarekat qadiriyah. Garis diketahui berasal dari Ali bin Abi Thalib, Al-Husain, Ali Zainal Abidin, Muhammad al-Baqir, Ja'far ash-Shadiq, Musa al-Kadzim, Ali ar-Ridha, kemudian melalui Ma'ruf al-Karkhi, Abul Hasan Sarri as-Saqati, Junaid al-Baghdadi, Abu Bakar as-Syibli, Abul Fadli Abdul Wahid at-Tamimi, Abul Faraj at-Tartusi, Abul Hasan Ali al-Hakkari, Abu Sa'id Mubarak al-Makhzumi, dan Muhyidin Abu Muhammad Abdul Qodir al-Jailani.
Ketua panitia, KH Ali Masykur Musa melaporkan 99 persen para peserta Kongres baik dari idarah wustha maupun syu’biyah hadir di acara ini.
“Seumpama ada yang tidak hadir, mungkin SK-nya sudah kadaluarsa, bukan tidak setuju Kongres JATMAN Ke-13 sore hari ini,” ungkapnya.
Terpopuler
1
Alasan NU Tidak Terapkan Kalender Hijriah Global Tunggal
2
Khutbah Jumat: Marhaban Ramadhan, Raih Maghfirah dan Keberkahan
3
Khutbah Jumat: Bersihkan Diri, Jernihkan Hati, Menyambut Bulan Suci
4
Khutbah Jumat: Kepedulian Sosial Sebagai Bekal Menyambut Ramadhan
5
Khutbah Jumat: Sambut Ramadhan dengan Memaafkan dan Menghapus Dendam
6
Reshuffle Perdana Kabinet Merah Putih: Brian Yuliarto Jadi Mendiktisaintek Gantikan Satryo Brodjonegoro
Terkini
Lihat Semua