Tarawih di Rumah Upaya Jaga Kesucian Masjid dari Virus
NU Online Ā· Sabtu, 25 April 2020 | 01:30 WIB
āKita berupaya menjaga kesucian daripada rumah Allah, masjid, supaya jangan ada virus,ā katanya saat memberikan penjelasan pada pengajian kitab Tafsir Jalalain yang dibacanya pada Sabtu (25/4) dini hari.
Sebab, menurutnya, virus lebih berbahaya dari sekadar najis. Kotoran ayam yang najis saja, katanya, tidak boleh masuk masjid karena mengandung sesuatu yang kotor, maka apalagi virus yang membahayakan.
āJadi jangan dilihat najis atau tidaknya, tapi dilihat dari segi bahayanya itu,ā tegas Kang Babas, sapaan akrabnya.
Anjuran shalat di rumah bukan berarti menjauhkan orang Islam dari tempat ibadahnya, masjid. Orang yang berpikiran demikian, jelasnya, merupakan bagian dari orang yang cinta agama tanpa ilmu pengetahuan.
Pola pikir demikian harus diubah sebagaimana di atas. Sebab, Kang Babas menjelaskan bahwa mendekatkan diri kepada Allah SWT tidak harus di masjid.
āBermunajat kepada Allah di kamar juga bisa. Tidak harus di masjid,ā katanya.
Sebagaimana diketahui bersama, para ulama dari berbagai negara di dunia memutuskan agar mengalihkan shalat jamaah dari masjid ke rumah masing-masing demi mencegah hal berbahaya terjadi, yakni penyebaran virus Covid-19 yang saat ini tengah menjadi pandemi.
āDi dalam memutus epidemi ini, maka Jumat diganti dengan zuhur. Shalatnya di rumah. Tarawihnya di rumah. Ya nggak jadi masalah,ā ujar kiai yang menamatkan pendidikan tingginya di India itu.
Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) juga mengimbau kepada masyarakat untuk melaksanakan shalat tarawih di rumah. āShalat tarawih cukup di rumah,ā ujar Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj di Gedung PBNU pada Kamis (23/4).
Kiai Said juga meminta masyarakat agar meniadakan kegiatan buka bersama yang biasa dilakukan pada Ramadhan tahun-tahun sebelumnya. Hal itu, menurutnya, menjadi bagian dari ikhtiar yang harus diupayakan.
āJangan sembrono! Jangan sembarangan! Semua harus kita upayakan sesuai dengan aturan medis,ā tegasnya.
Melaksanakan hal di atas juga, jelas Kiai Said, merupakan bagian dari pelaksanaan perintah Allah swt. yang mewajibkan manusia untuk menjaga diri dan melarangnya untuk menjerumuskan diri ke dalam kehancuran.
āItu pun ats perintah Allah bahwa kita menjaga kesehatan diri kita dan keselamatan kita,ā pungkasnya.
Pewarta: Syakir NF
Terpopuler
1
Gus Yahya Ajak Seluruh Pengurus NU Siapkan Muktamar Ke-35 sebagai Jalan Terhormat dan Konstitusional
2
Pertemuan Mustasyar, Syuriyah, dan Tanfidziyah di Lirboyo Putuskan Muktamar Ke-35 NU Bakal Digelar Secepatnya
3
KH Miftachul Akhyar Undang Rapat Konsultasi Syuriyah dengan Mustasyar PBNU di Pesantren Lirboyo
4
Gus Yahya Tanggapi KH Miftachul Akhyar soal AKN-NU, Peter Berkowitz, hingga Dugaan TPPUĀ
5
KH Miftachul Akhyar Sampaikan Permohonan Maaf terkait Persoalan di PBNU
6
Khutbah Jumat: Rajab, Shalat, dan Kepedulian Sosial
Terkini
Lihat Semua