Terima Penghargaan, Ketua PBNU Imam Aziz Terbang ke Korea
Selasa, 31 Maret 2015 | 07:50 WIB
Jakarta, NU Online
Ketua PBNU Imam Aziz memulai lawatannya ke Korea Selatan selama sepekan untuk menerima anugerah perdana istimewa dari Jeju Peace Foundation, Senin (30/3) malam. The Jeju 4.3 Peace Foundation (Yayasan Perdamaian Jeju 3 April) Korea menetapkan pria kelahiran Pati ini sebagai tokoh perdamaian.<>
“Saya malam ini jam 23:00 didampingi istri dan anak laki-laki serta asisten akan terbang ke Korea,” tutur Imam Aziz kepada NU Online Senin malam di ruang lantai 2 gedung PBNU Jl Kramat Raya 164, Jakarta.
Seperti diwartakan, aktivis yang juga Ketua Panitia Pelaksana Muktamar ke-33 NU ini dua bulan lalu menerima kunjungan kehormatan lima orang tamu dari The Jeju 4.3 Peace Foundation Korea. Rombongan tamu tersebut diterimanya di lantai 4 gedung PBNU, Selasa, 27-1-2015.
Sejarah mencatat, peristiwa Jeju 3 April 1948 merupakan insiden tragis yang menimbulkan korban terbesar kedua pascaperang Korea dalam sejarah Korea modern. Saat itu, muncul kekacauan menyusul kemerdekaan dari penjajahan Jepang. Ya, penduduk Jeju mengalami kerugian yang mengerikan atas kehidupan dan properti mereka. Sayangnya, investigasi mendalam atas insiden itu tidak dilakukan selama lebih dari setengah abad.
Jeju merupakan satu dari sembilan provinsi di Korea Selatan. Pada tahun 1910, Jepang menduduki Korea, termasuk Jeju. Hal tersebut mengingatkan sebuah masa sulit dan paceklik bagi penduduk pulau tersebut. Banyak dari mereka terpaksa melakukan perjalanan ke daratan atau Jepang untuk bekerja.
Kepedulian Imam Aziz atas korban tragedi kemanusiaan di Indonesia menyusul pecahnya G30S/PKI menyebabkan ketertarikan salah satu lembaga nirlaba Korea kepada dirinya. Imam Aziz menginisiasi berdirinya “Syarikat (Masyarakat Santri untuk Advokasi Rakyat) Indonesia” untuk kepentingan rekonsiliasi masyarakat sipil.
Imam Aziz mengatakan, ia bersama rombongan akan tinggal selama sepekan di Korea. “Jumat siang, atau malam mungkin sudah kembali ke Jakarta setelah singgah sebentar di Bali,” tutur pria kelahiran Pati ini.
Setelah itu, lanjutnya, langsung tancap gas rapat-rapat persiapan dan mengawal agenda Muktamar NU. “Sepulang dari sana, saya langsung gelar rapat gabungan soal keamanan dan transportasi. Kemudian, tanggal 9-10 April ada rangkaian agenda pra-muktamar di Lombok Tengah, NTB,” pungkasnya. (Musthofa Asrori/Anam)
Terpopuler
1
Berikut Lafal Niat Puasa Ramadhan Sebulan Penuh
2
Doa Awal Ramadhan yang Diajarkan Rasulullah
3
Lembaga Falakiyah PBNU dan BMKG Rilis Data Hilal, Kapan 1 Ramadhan 1446 H?
4
Khutbah Jumat: Menyambut Ramadhan dengan Hati yang Riang
5
Aceh Jadi Penentu Awal Ramadhan, Hilal Berpotensi Terlihat di Sabang dan Lhoknga
6
Sebab Perubahan Kriteria Imkanur Rukyah Jadi 3 Derajat Tinggi Hilal dan 6,4 Elongasi
Terkini
Lihat Semua