Tingkatkan SDM Pesantren, LP Ma’arif NU Prioritaskan Pendidikan Literasi dan Numerasi
Jumat, 22 Juli 2022 | 17:30 WIB
Tingkatkan SDM Pesantren, LP Ma’arif NU Priorotaskan Pendidikan Literasi dan Numerasi. (Foto: LP Ma'arif NU)
Syifa Arrahmah
Penulis
Jakarta, NU Online
Lembaga Pendidikan Ma'arif Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (LP Ma'arif PBNU) memiliki prioritas untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) di lingkungan pesantren pada aspek literasi dalam hal ini bahasa Inggris dan numerasi yang terkait matematika.
Hal tersebut disampaikan Sekretaris LP Ma’arif PBNU H Hariyanto Oghie dalam kegiatan bimbingan teknis (Bimtek) POP SMP LP Ma’arif PBNU terkait peningkatan literasi dan numerasi, di Lombok Hotel Jayakarta, Jumat (22/7/2022).
“Dalam rangka meningkatkan kompetensi/kapasitas guru yang profesional, kreatif, mandiri, dan inovatif. LP Ma’arif NU sebagai lembaga departementasi PBNU dibidang pendidikan selalu mempersiapkan betul terencana dan massif dengan berbagai pelatihan bagi guru di Nusa Tenggara Barat (NTB),” kata Oghie, demikian ia disapa.
Ia berargumen, prioritas LP Ma’arif NU tidak bermaksud mendiskreditkan pendidikan karakter, karena di lingkungan NU pendidikan karakter menjadi core (inti) yang sudah dimiliki sejak dini, dari mulai pendidikan keluarga dan pesantren.
“Jadi peningkatan literasi dan numerasi ini dipandang sangat penting dan menjadi bekal sebagai pengetahuan dan kecakapan untuk hidup dengan berbagai macam peluang, untuk memecahkan masalah praktis dalam berbagai macam konteks kehidupan sehari-hari,” jelasnya.
Di samping itu, ia juga menerangkan, transformasi nilai-nilai budaya yang berakar dan berwawasan ahlussunnah wal jama’ah menjadi praktik baik dalam kehidupan masyarakat Nahdliyin, terutama dari guru-guru serta muridnya. Hal inilah yang disasar dari bimtek literasi numerasi ini.
“Transformasi nilai budaya harus dikembalikan dalam kehidupan kita,” terang Oghie.
Lebih lanjut, ia berkata bahwa peningkatan literasi tersebut bersifat dan mengarah pada pengembangan ranah kognitif, dapat dilihat dari dua aspek, meliputi ability dan willingness.
Ability atau kemampuan baca tulis masyarakat Indonesia sudah cukup baik, namun ketika masuk pada ranah kedua yakni willingnes atau kemauan, masyarakat Indonesia pada umumnya sangat terbatas dan harus terus dikembangkan.
“Hambatannya terletak pada kecanggihan audio visual yang menyebabkan putra-putri kita menjadi terganggu. Komunikasi yang terhambat ketika di ruangan tamu, ketika kita berkumpul antara bapak, ibu, dan anak sibuk dengan HP-nya,” katanya.
Dengan demikian komitmen LP Ma’arif PBNU dengan mitra Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) RI dalam mengadakan bimtek literasi dan numerasi melalui POP dipandang penting.
Untuk diketahui bersama, program literasi bahasa Inggris dan numerasi Matematika hasil kerja sama Kemendikbudristek dan LP Ma'arif NU di 2022 ini akan bergulir di tujuh propvinsi yakni Jabar, Jateng, Jatim, NTB, Kalimantan Barat, Lampang dan Kalsel.
Pewarta: Syifa Arrahmah
Editor: Aiz Luthfi
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
250 Santri Ikuti OSN Zona Jateng-DIY di Temanggung Jelang 100 Tahun Pesantren Al-Falah Ploso
Terkini
Lihat Semua