Santri Penerima Beasiswa LAZISNU PBNU Bercita-cita Kembangkan Ekonomi Indonesia
Sabtu, 8 Juli 2023 | 10:30 WIB
Mayang Darsita, penerima beasiswa LAZISNU PBNU mengaku punya cita-cita mengembangkan dunia perekonomian di Indonesia. (Foto: Zahra)
Aru Lego Triono
Penulis
Jakarta, NU Online
Mayang Darsita, remaja asal Kabupaten Aceh Tamiang yang nyantri di Pondok Pesantren Asy-Syifa Blora adalah salah satu santri penerima beasiswa dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU).
Beasiswa itu terwujud atas kerja sama Lembaga Amil Zakat Infak Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZISNU), Rabithah Ma'ahid Islamiyah (RMI) PBNU, dan Bank Mega Syariah.
Mayang mendapat beasiswa tersebut dan memilih untuk menempuh jenjang pendidikan tinggi di Politeknik Negeri Jakarta (PNJ) dengan jurusan administrasi bisnis terapan.
Ia mengaku punya cita-cita mengembangkan dunia perekonomian di negeri, terlebih di lingkungan NU sendiri masih berkekurangan orang-orang yang sungguh-sungguh fokus di bidang ekonomi. Itulah sebabnya ia mengambil jurusan tersebut di PNJ.
"Pihak NU masih kekurangan dalam bidang ekonomi. Tujuannya agar saya bisa berkontribusi dalam mengembangkan ekonomi di Indonesia dengan berbagai strategi dan cara yang saya peroleh melalui jurusan yang telah pelajari," ucap Mayang di Gedung PBNU, Jumat (7/7/2023).
Selain itu, Mayang bertekad melakukan peningkatan kualitas seraya mengamalkan pengetahuan yang kelak akan diperoleh kepada masyarakat sekitar.
"Saya akan berusaha untuk lebih meningkatkan kualitas dan akan menyalurkan pengetahuan-pengetahuan yang telah saya dapatkan kepada masyarakat sekitar dan teman-teman lainnya yang lebih membutuhkan," katanya.
Sebelumnya, Mayang telah melalui berbagai tahap atau proses untuk memperoleh beasiswa ini. Salah satu tahap yang dilalui adalah dengan mengikuti masa inkubasi selama 5 hari, pada 2-7 Juli 2023 di Pesantren Al-Qur'an Nur Medina di Tangerang Selatan.
Di masa inkubasi itu, Mayang dan para penerima beasiswa santri berprestasi dari PBNU ini diberi bekal berupa wawasan akidah Ahlussunnah wal Jamaah (Aswaja) Annahdliyah, ke-NU-an, dan berbagai keterampilan lain seperti berpidato di depan publik.
"Di dalam 5 hari itu sangat padat, berisi, dan berkesan. Kita diberi latihan public speaking, latihan berbahasa Arab dan Inggris. Kita diberi latihan-latihan cara mengerjakan skripsi, makalah, dan karya tulis ilmiah lainnya," tutur Mayang.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa program beasiswa santri berprestasi ini sangat baik. Sebab berupaya mendukung para pelajar di Indonesia yang memiliki keterbatasan ekonomi untuk menempuh jenjang pendidikan lebih tinggi.
"(Program beasiswa dari PBNU) sangat mendongkrak pemuda-pemuda yang memiliki kualitas-kualitas tinggi, sehingga ke depan bisa lebih berkontribusi untuk negara," katanya.
Mayang berucap terima kasih kepada para panitia, terkhusus untuk Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf atas program beasiswa yang telah membuatnya bisa kuliah di kampus pilihan.
"Beasiswa ini sangat membantu pemuda-pemudi Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Saya juga sangat berterima kasih kepada RMI yang didukung oleh Bank Mega Syariah. Semoga bisa NU lebih dapat berkontribusi dan menunjang dunia pendidikan di Indonesia akan lebih berkualitas dan lebih baik lagi ke depannya," harap Mayang.
Pewarta: Aru Lego Triono
Editor: Kendi Setiawan
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: Gambaran Orang yang Bangkrut di Akhirat
2
Khutbah Jumat: Menjaga Nilai-Nilai Islam di Tengah Perubahan Zaman
3
Khutbah Jumat: Tolong-Menolong dalam Kebaikan, Bukan Kemaksiatan
4
Khutbah Jumat: 2 Makna Berdoa kepada Allah
5
Khutbah Jumat: Membangun Generasi Kuat dengan Manajemen Keuangan yang Baik
6
Rohaniawan Muslim dan Akselerasi Penyebaran Islam di Amerika
Terkini
Lihat Semua