Kota Banjar, NU Online
Wakil Presiden RI Jusuf Kalla mengungkapkan terima kasih kepada Nahdatul Ulama yang telah mendiskusikan dan mencarikan jalan keluar atas sejumlah persoalan yang tengah dihadapi masyarakat Indonesia kontemporer seperti masalah kedaulatan rakyat, kebangsaan, masalah lingkungan seperti tantangan sampah plastik, hingga persoalan energi terbarukan.
"Semoga Munas dan Konbes memberikan manfaat tidak saja pada warga NU, tapi seluruh masyarakat," kata JK dalam sambutan penutupan Musyawarah Nasional Alim Ulama dan Konferensi Besar Nahdlatul Ulama 2019 di Pondok Pesantren Miftahul Huda Al-Azhar, Citangkolo Kujangsari, Langensari, Kota Banjar, Jawa Barat, Jumat (1/3)
JK membeberkan bahwa masalah besar sebuah bangsa umumnya berasal dari rasa ketidakadilan. Masalah ini kemudian berdampak pada konflik besar yang melahirkan ancaman atas kedaulatan bangsa yang berujung pada peperangan.
"Kalau kita melihat negara-negara Islam hari maka tidak lepas dari masalah kedaulatan dan keadilan yang menyebabkan peperangan satu sama lain berperang. 100 tahun lalu, negara Islam berperang dengan penjajah. Hari ini saya merasa sedih karena negara Islam di sekitar 15 negara beeperang satu dengan yang lain. Ada peperangan antara rakyat dan pemerintah, ada peperangan antara negara islam satu dengan yang lainnya," kata JK.
Penyebab itu semua, menurut JK adalah hilangnya keadilan dan kedaulatan rakyat. "Negara Islam yang berperang itu kebanyakan berbentuk Republik, yang perilakunya kerajaan, dan tidak memperhatikan kedaulatan rakyatnya," kata dia.
Dalam fenomena seperti itu, salah satu rekomendasi mengenai keterlibatan NU dalam konflik intenasional menjadi sangat penting untuk ditindak lanjuti. Sejauh ini, lanjut JK, pemerintah telah melakukan berbagai upaya untuk membantu negara-negara yang berperang tersebut.
"Kita masih upayakan untuk memperkuat peran penting Indonesia untuk negara-negara tersebut. Waktu saya ke Afganistan saya bertemu dengan NU di sana juga. Mereka senang sekali mendapat support moral dan material dari kita. Di negara-negara Asean, seperti Philipina dan Thailand kita juga melakukan sejumlah upaya penting demi membangun perdamaian di sana. Presiden membantu membangunkan masjid raya di Marawi," terang JK.
Demikian pula pemberontakan yang terjadi di Indonesia pada masa lalu seperti yang dilakukan oleh DI/TII, Permesta, dan upaya pemberontakan lain. Namun ia bersyukur sejumlah masalah besar yang bersumber dari ketidakadilan semacam itu perlahan sudah berhasil diselesaikan dengan baik.
"Di Indonesia kedamaian dan kedaulatan rakyat menjadi bagian utama perjuangan kita. Kedamaian Alhamdulillah kita capai. Banyak konflik yang sudah kita selesaikan," katanya.
Secara umum dia mengaku sangat senang dengan sejumlah masukan dari NU dan ia berharap masukan-masukan tersebut dapat disambut baik oleh berbagai stakeholder terutama masyarakat luas. "Kita mengharapkan keputusaan ini nantinya dapat disambut baik oleh masyaraat untuk bisa bekerja sama dengan NU," kata JK. (Ahmad Rozali)