Pertama kali menginjak Kantor Kelompok Kompas Gramedia (KKG) di bulan-bulan akhir tahun 2002. Yang saya ingat ketika SMP dan SMA sering Berolahraga di Senayan pasti melewati Kantor ini (dekat Pasar Palmerah) dan berguman dalam hati suatu saat saya akan bekerja di situ.
Karena dulu selain Kompas dan Toko Buku Gramedia yang terkenal dari Produk KKG juga ada Intisari, Radio Sonora, Tabloid BOLA, NOVA, Majalah HAI, Otomotif, MotorPlus, Majalah BOBO, Grup Tribun (Koran Daerah d/h Persda) bahkan Tabloid Citra Musik juga lahir di sana.
Akhirnya saya diterima di sana dengan proses rekrutmen yang sangat panjang hampir 2 bulan (sampai tes kesehatan dua kali) dan HRD berbicara, “Awal tahun (2003) langsung bergabung yah, Mas Fadil. Nanti Mas Fadil ngantor di Gajah Mada yah”.
Akhirnya masuk ke sana dan dibimbing langsung oleh ‘guru-guru hebat media daerah’ yaitu Mas Gunawan Wibisono dan Kang Junie Rakhmat.
Suatu saat di tahun tersebut juga akan merayakan Hari Kemerdekaan 17 Agustus. Saya dan Mbak Wina Khadrya karena anak baru jadi ikut serta menjadi Peserta Upacara Kemerdekaan di Palmerah.
Singkat Cerita ketika selesai upacara seluruh pimpinan dan karyawan KKG semua bersalaman bersama dan ketika kita berhadapan, saya berjabat tangan dan berusaha mencium tangan Pak Jakob Oetama (JO).
Beliau tersenyum dan Pimpinan saya Pak Haji Herman Darmo, Pak HD (CEO Tribunnews d/h Persda ) berujar ini Anak Baru di unit usaha kami Pak Jakob dan ini anak NU juga Pak.
Pak JO tersenyum dan berucap, “Saya ini Sahabat Gus Dur Mas” (saya ikut tersenyum). Beliau juga berkata kembali, “Selamat bergabung di Kompas Gramedia dan terus belajar yah Mas”.
Kemudian selain peristiwa tersebut yang paling menyentuh hati adalah ketika Rapat Dadakan (31/12/2004).
Kejadian Tsunami Aceh (26/4/2004) yang mengakibatkan Koran Serambi Indonesia (KKG) hancur dan karyawannya sangat banyak yang belum tahu keberadaan masih hidup atau sudah meninggal.
Pak JO dan Pimpinan Tribun yaitu Pak HD dan Pak GW serta Pak Junie, Mas Dipa dan saya yang paling muda dikumpulkan di Ruang Redaksi Kompas.
Pak JO berpesan selamatkan segera seluruh Karyawan dan Keluarga Koran Serambi Indonesia dan bagaimana caranya koran tersebut harus terbit dan hadir kembali sekaligus mengabarkan ke masyarakat nusantara bahwa kebangkitan Aceh dan masyarakatnya dari akibat Tsunami 2004.
Acara ditutup pembacaan doa dan keselamatan untuk Masyarakat Aceh dan Seluruh Karyawan dan Keluarga Serambi Indonesia yang dipimpin oleh Pak Komaruddin Hidayat (UIN Ciputat) dan Pak JO sempat menangis dan di akhir acara berpesan lagi, mas-mas semua dari Persda (sekarang Tribunnews) bagaimana caranya kawan-kawan di sana harus bangkit bahwa Aceh bisa bangun kembali.
Selain itu, bagaimana Pak JO sangat memperhatikan karyawannya baik ketika menikah dapat satu bulan gaji sampai tunjangan sekolah anak-anak karyawannya. Bahkan kalau Pak JO ulang tahun semua karyawan mendapatkan kue/bingkisan dan mendapatkan satu bulan gaji juga. Alhamdulillah.
Setiap unit usaha KKG kalau berhasil dan mencapai target, pesan yang selalu disampaikan Pak JO sangat jelas dan bagus.
Selalu banyak bersyukur dan selalu rendah hati serta hidup yang sederhana, selalu baik hati kepada siapa pun dan berbagi satu sama lainnya.
Mungkin baru itu ingatan saya yang baru “ngeh” sekarang ini, intinya beliau ingin karyawannya sejahtera dan nyaman di KKG.
Terima Kasih Pak Jakob Oetama, kami bisa mendapatkan pelajaran berharga dalam kehidupan ini dan pernah menjadi bagian dari Keluarga Besar Kelompok Kompas Gramedia.
Saya akan selalu ingat 17 Agustus 2003 yang lalu ketika bersalaman pertama kali. Kalimat yang indah. “Saya ini Sahabatnya Gus Dur, Mas.”
Penulis: Harry Fadil
Editor: Fathoni Ahmad
Terpopuler
1
Khutbah Jumat: 4 Maksiat Hati yang Bisa Hapus Pahala Amal Ibadah
2
Khutbah Jumat: Jangan Golput, Ayo Gunakan Hak Pilih dalam Pilkada!
3
Poligami Nabi Muhammad yang Sering Disalahpahami
4
Peserta Konferensi Internasional Humanitarian Islam Disambut Barongsai di Klenteng Sam Poo Kong Semarang
5
Kunjungi Masjid Menara Kudus, Akademisi Internasional Saksikan Akulturasi Islam dan Budaya Lokal
6
Khutbah Jumat Bahasa Sunda: Bahaya Arak keur Kahirupan Manusa
Terkini
Lihat Semua