Opini

'Mesantren' untuk Berpancasila

Kamis, 1 Juni 2017 | 02:26 WIB

Oleh Agusdina Tauficqqurrohman Jalal
Pancasila yang menjadi falsafah hidup bangsa Indonesia, tentunya harus benar-benar ditanamkan dan dibumisasikan di setiap elemen Rakyat Indonesia. Walaupun terkadang rakyatpun yang akan menjadi korban ketidakpahaman akan pentingnya berpancasila. Berpancasila memang tidak segampang dengan menyebutan lima unsur dalam Pancasila, namun harus mengerti dengan kajian yang sangat dalam untuk memberikan kemerdekaan yang sejati.

Pancasila yang dirumuskan oleh para pendiri Indonesia tidak segampang membaca Pancasila di setiap hari dalam kegiatan upacara. Akan tetapi esensinya untuk menanamkan jati diri masyarakat Indonesia, bahwa Indonesia sejatinya adalah kaum berpahaman Pancasila.

Kalau disentuh lebih dalam, Pancasila tidak lepas dari hasil karya kaum santri, yang setiap harinya harus hidup dengan kepahaman Islam ala Indonesia. Sebab, kaum santri mempunyai andil dalam perjuangan kemerdekaan Indonesia. Tentunya, kaum santri harus menjadi tameng Pancasila demi terwujudnya Indonesia yang lebih damai.

Kaum santri yang disebutkan di sini adalah kaum santri yang jiwa dan raganya hanya milik Indonesia. Dengan berpakaian sederhana dan ala kadarnya dengan menjunjung tinggi akhlaqul karimah. Akhlak yang menjadi nilau utama yang ditanamkan oleh santri itu hakikatnya untuk Pancasila. Kiai di pesantren memberikan pelajaran penting akan nilai-nilai Pancasila.

Tidak ada sejarahnya santri membangkang akan nilai-nilai Pancasila. Justru santri yang selama ini memang menjaga sepenuhnya nilai-nilai Pancasila. Dari semua elemen yang ada di pesantren, dimulai dari kiai, ibu nyai, dan santri, semuanya menjunjung tinggi kepancasilaan. Tidak ada satupun dari mereka yang menistakan nilai-nilai Pancasila.

Sekarang kita coba lihat dari bagaimana kiai dan santri bersikap untuk Indonesia. Mereka tidak segampang bersikap ketika Indonesia mengalami masalah. Selalu melakukan istikharah untuk menyelesaikan permasalahan yang ada di Indonesia.

Bahkan yang lebih penting adalah santri merupakan pancasilais sejati. Sebab, hidup matinya hanya untuk mempertahankan Indonesia dari serangan manapun. Seorang pancasilais sejati tentunya harus benar-benar berindonesia, tidak ada judulnya seorang pancasialis merongrong terhadap NKRI.

Santri Pancasilais

Santri yang setiap harinya mengenakan sarung ala kadarnya dengan menjunjung tinggi akhlak dan ketawadhuan harus benar-benar menjadi tameng Indonesia dari serangan manapun. Sebab, Santri adalah istilah pelajar yang memang hanya ada di Indonesia, negara lain tidak punya istilah tersebut. Untuk itu Indonesia harus bangga dengan keberadaan santri di Indonesia. 

Santri Pancasilas tidak harus berkoar-koar dan tidak harus berorasi di mana-mana untuk mewujudkan Indonesia berpancasila. Kuncinya yaitu dengan menanamkan nilai-nilai Pancasila dalam berkehidupan bermasyarakat. Sebab, ketika santri turun jalan dan ikut berkoar-koar, akhirnya yang akan terjadi santri adalah direndahkan di mata masyarakat. Walaupun tujuannya untuk mendakwahkan Pancasila.

Sekarang akhirnya banyak permasalahan dikalangan umat Islam yang hidup di Indonesia yang tidak berpancasila. Hidupnya di Indonesia tetapi keyakinannya tidak berpancasila. Dimulai dari organisasi masyarakat yang bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila, itu mencerminkan bahwa nilai-nilai Pancasila belum tumbuh menjadi jati dirinya masyarakat Indonesia.

Apalagi tidak sedikit kaum remaja yang mulai ikut-ikutan dalam mendirikan negara khilafah. Yang arah dan tujuanya sangat kurang jelas dan itu hakikatnya merusak pola pikir remaja Islam. Remaja Islam tidak harus membaca buku Islam yang penulisnya saja tidak jelas, apakah dia pernah ngaji atau tidak. Khususnya mengaji di pesantren. Tidak sepeti santri yang tiap hari membaca kitab salaf yang mushonifnya pun sangat jelas dan tidak dipertanyakan lagi keilmuannya.

Kalau sudah remaja dan kaum muda tidak benar-benar menanamkan nilai-nilai Pancasila. Akhirnya yang terjadi sekarang ini, Pemerintah harus siap-siap untuk mencegah kaum anti-Pancasila yang mungkin pemerintah sudah mengetahuinya. Pencegahan tersebut tujuanya untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.

Sekali lagi santri yang selalu menuruti perintah sang kiai, harus benar-benar untuk Indonesia. Serta tujuan akhirnya membantu Indonesia untuk menanamkan nilai-nilai kepancasilaan. Dari semua yang di pelajari di pesantren, santri harus ingat sejarah. Kaum santri ikut andil dalam pembentukan Republik Indonesia, apalagi dalam perumusan Pancasila dan UUD 1945 ada seorang kiai yang sangat alim kelimuanya ikut merumuskan Pancasila. Itu artinya, santri harus bangkit dan keluar dari gua petapaannya untuk mendukung dan menanamkan empat pilar kebangsaan. Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, Undang–Undang Dasar dan Negara Kesatuan Republik Indonesia atau yang sering disingkat PBNU. Wallahu a’lam !

Penulis adalah mahasiswa Sejarah UIN Sunan Gunung Djati Bandung dan Alumnus Pondok Pesantren KHAS Kempek Cirebon.