Tren Pluralisme Agama
Penulis: Dr. Anis Malik Thoha, Peresensi: Lukman Santoso Az*, Cetakan: Pertama 2006, Tebal : 298 halaman Wacana pluralisme agama telah muncul pada masa yang disebut enligtenment (pencerahan) Eropa, tepatnya pada abad ke-18 Masehi, masa dimana sering disebut sebagai titik permulaan bangkitnya gerakan pemikiran modern. Juga merupakan masa yang diwarnai dengan wacana-wacana baru tentang pergolakan pemikiran manusia yang berorientasi pada superioritas akal (rasionalism) dan pembebasan-pembebasan akal dari kungkungan agama. Kondisi ini timbul sebagai konsekuensi logis dari konflik-konflik yang terjadi antara gereja dan kehidupan nyata diluar gereja, serta hiruk-pikuk pergolakan pemikiran di Eropa, maka muncullah suatu faham yang dikenal dengan 'liberalisme' (liberalism), yang komposisi utamanya adalah kebebasan, toleransi, persamaan dan keragaman (pluralism). Pluralisme agama sepintas memang tampak sebagai solusi yang menjanjikan harapan-harapan dan nilai-nilai kemanusiaan yang luhur, namun yang lebih mendalam, obyektif dan kritis terhadap gagasan tersebut, adalah telah menunjukkan hakikat yang justru sebaliknya, dan semakin menyingkap topeng yang menyembunyikan wajah aslinnya yang ternyata bengis, tak ramah dan intoleran.Berpijak pada kondisi inilah, Dr. Anis Malik
Senin, 27 November 2006 | 12:59 WIB