Risalah Redaksi

Mensyukuri 15 Tahun NU Online Dipercaya Masyarakat

Ahad, 15 Juli 2018 | 02:30 WIB

Tanggal 11 Juni merupakan hari istimewa bagi NU Online karena pada setiap tanggal tersebut, situs resmi Pengurus Besar Nahdlatul Ulama ini menandai pertambahan usianya. Diluncurkan pada 11 Juli 2003, pada 2018 ini, kami genap berusia 15 tahun memberikan layanan informasi ke-NU-an dan keislaman kepada masyarakat, dan terutama kepada warga NU. 

Apresiasi, dukungan, dan harapan agar kami lebih baik datang dari para tokoh masyarakat dan warganet. Menteri Agama melalui akun twitternya berharap NU Online terus mencerahan dan menebar perdamaian kepada siapa pun, di mana pun, dan kapan pun. Hal yang sama juga disampaikan oleh Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo. Dosen Senior Monash Law School Australia Nadirsyah Hosen berpesan agar NU Online tetap menjadi corong Aswaja dengan menebarkan Islam rahmatan lil ‘alamin. 

Sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia banyak isu nasional yang mendapat tanggapan dari NU. Sebagai media resmi, NU Online selalu berusaha memenuhi kehausan publik terkait informasi kegiatan, sikap, dan kebijakan Nahdlatul Ulama. Advokasi-advokasi NU terhadap berbagai persoalan yang dihadapi oleh masyarakat bawah atas ketidakadilan juga menjadi perhatian penting untuk membela mereka. Tak kalah pentingnya adalah bagaimana menginsipasi dan menularkan program-program sukses yang digagas di satu daerah agar bisa direplikasi ke lokasi lain di suatu kepengurusan Nahdlatul Ulama.

Masalah-masalah keagamaan menjadi titik fokus utama NU Online. Masyarakat umum menginginkan adanya panduan yang otoritatif terhadap tata cara menjalankan amaliyah keagamaan seperti shalat, zakat, puasa, dan lainnya. Bagi kalangan pesantren, banyak hal-hal yang dianggap sederhana seperti niat zakat atau niat puasa rajab. Bagi publik umum, yaitu kelompok masyarakat yang tidak memperoleh pendidikan agama secara khusus sebagaimana kelompok santri, hal tersebut menjadi persoalan. Internet memberi panduan yang praktis. Dengan adanya mesin pencari seperti Google dan Yahoo, maka segala kebutuhan masyarakat akan tuntunan keagamaan dengan mudah bisa diakses. Karena itu, sangat penting bagi NU Online untuk menyediakan ruang khusus pembahasan masalah-masalah keislaman untuk membantu masyarakat menemukan solusi atas persoalan tersebut. 

NU harus mengantisipasi perubahan perilaku masyarakat dalam mencari solusi permasalahan keagamaan. Jika pada masa lalu, masyarakat datang ke kiai untuk menemukan solusi masalah keagamaannya, pada masa mendatang, sebagian besarnya akan mengakses internet untuk mencari jawabannya. Mengingat banyaknya persoalan khilafiyah, maka menjadi tugas utama NU Online untuk memastikan bahwa amaliyah NU beserta dalil-dalilnya dapat dengan mudah diakses publik di internet untuk memandu masyarakat agar mereka beribadah dengan tenang karena apa yang mereka lakukan memiliki pijakan yang kuat. 

Salah satu keunggulan internet adalah adanya komunikasi dua arah. Publik bisa secara langsung memberikan tanggapan atas artikel-artikel yang dimuat atau mengusulkan sesuatu untuk kebaikan NU. Media sosial menjadi sarana untuk komunikasi timbal balik ini secara efektif. Seiring dengan perkembangan medsos ini, NU Online memberi perhatian penting terhadap pengembangan medsos. Kini medsos bahkan menduduki peringkat pertama sebagai sarana yang dibuka pertama kali atau paling banyak dibuka di internet. Saat bangun atau menjelang tidur, yang dibuka pertama kali adalah Whatsapp atau Facebook. Medsos menjadi sarana efektif untuk mendiseminasi informasi.

Di samping kemudahan dari media sosial yang memungkinkan kita terhubung dengan teman lama yang sudah lama tak bersua, penyebaran hoaks menjadi tantangan yang harus diatasi. Orang-orang tak bertanggung jawab dengan sengaja menyebarkan berita bohong yang menimbulkan kegaduhan di masyarakat. Ajaran-ajaran NU termasuk yang menjadi sasaran dari upaya disinformasi dari kelompok-kelompok yang tidak suka.

Media sosial memiliki kelebihan akan kecepatan penyebaran informasi. Masalah yang timbul adalah, tidak adanya proses pengecekan ulang dan menjagaan kualitas informasi sebagaimana yang terjadi di media massa di mana terjadi proses pengecekan selama beberapa tahap dari seorang jurnalis di lapangan, ke redaktur sampai dengan ke pemimpin redaksi. NU Online memiliki tugas untuk memastikan akurasi informasi tentang ke-NU-an yang bisa menjadi panduan bagi pengurus di berbagai tingkatan dan warga NU untuk mengambil sikap.  

Inovasi-inovasi baru teknologi informasi akan terus muncul. Mereka yang tidak mengikuti perkembangan baru akan ditinggalkan publik. Konvergensi media dalam bentuk teks, foto, dan video menjadi tantangan dalam beberapa tahun ke depan agar NU Online tetap mampu memenuhi kebutuhan informasi masyarakat dengan baik. Hal ini membutuhkan sumber daya yang  banyak. Kami terus melangkah menuju inovasi-inovasi baru tersebut guna memenuhi tuntutan pengunjung NU Online.

Keterlibatan para kontributor yang mengirimkan beragam tulisan memiliki andil besar dalam menjaga kuantitas dan kualitas tulisan-tulisan di NU Online. Kontributor berita yang berasal dari berbagai wilayah di Indonesia secara rutin mengirimkan laporan kegiatan-kegiatan NU di wilayahnya. Para penulis keislaman yang berasal dari berbagai pesantren dan kemudian melanjutkan ke pendidikan formalnya di berbagai perguruan tinggi Islam memberikan kontribusi besar tulisan-tulisan keislaman yang kini secara rutin terus kami tingkatkan kuantitasnya. 

Dukungan-dukungan dalam bentuk lain juga diberikan dengan antusias berupa akses dana, saran-saran tata kelola media, dan hal-hal lainnya. Banyak orang merasa bergembira mampu memberikan kontribusi sesuai dengan bidangnya untuk kemajuan NU Online. Tentu saja kami mengucapkan banyak terima kasih. Semoga kerja sama tersebut dapat terus berlangsung dan ditingkatkan untuk meningkatkan layanan informasi ke-NU-an dan keislaman kepada publik. (Achmad Mukafi Niam)