Sekira 30 anggota Fraksi Kebangkitan Bangsa (FKB) DPR RI bergabung ke Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) kubu Ketua Umum Dewan Tanfidz Muhaimin Iskandar. Hal itu terjadi karena mereka ingin menjadi calon anggota legislatif (caleg) kembali dari PKB dalam Pemilihan Umum pada 2009 mendatang.
Demikian dikatakan Ketua FKB DPR RI, Effendy Choirie, di Jakarta, Jumat (8/8) kemarin. "Sejumlah anggota DPR meminta kepada saya supaya dijembatani menjadi caleg kembali melalui Muhaimin," katanya di Jakarta, Jumat (8/8) kemarin.<>
Effendy menambahkan, meski menyatakan sudah bergabung ke Muhaimin, ke-30 anggota DPR itu memintanya untuk mengambilkan formulir caleg ke kantor Lembaga Pemenangan Pemilu (LPP) PKB di Jalan Sukabumi Nomor 23 Menteng, Jakarta Pusat.
"Mereka merasa tidak enak mengambil formulir sendiri. Formulir sudah saya ambilkan dua hari yang lalu," kata dia.
Effendy sendiri yang sebelumnya berada di kubu KH Abdurrahman Wahid (Gus Dur) mengakui bahwa dirinya berkeinginan bergabung dengan Muhaimin sejak putusan Mahkamah Agung (MA) dikeluarkan.
Namun, katanya, niat itu ada yang menghalang-halangi meski tak disebutkan pihak yang menghalanginya itu. "Semua orang sudah tahu. Tidak perlu saya katakan," tandasnya.
Menurutnya, bergabung dengan kubu Muhaimin atas empat alas an, antara lain, aspek histories-ideologis, yuridis, politis dan kultural, serta kepemimpinan.
Sementara itu, Pengamat Politik dari Universitas Indonesia, Fachry Ali, menyarankan kepada PKB kubu Muhaimin agar tetap mengakui figur Gus Dur.
"Yang perlu saya katakan untuk Muhaimin, Lukman Edy, Niam Salim, datang secara demonstratif kepada Gus Dur. Diterima atau tidak diterima, menang tanpa membenci yang kalah. Mengakui Abdurrahman Wahid, tokoh simbolis dalam keduniaan Nahdlatul Ulama," ujarnya.
Menurut Fachry, sejauh yang dikenalnya, yang berlaku secara simbolis dan riil, apa pun pemaknaan yang bersifat politis dan keagamaan, Gus Dur merupakan yang utama. "Kiai Abdurrahman Wahid adalah kiai dari kiai yang ada," pungkasnya. (okz/rif)
Terpopuler
1
Meninggal Karena Kecelakaan Lalu Lintas, Apakah Syahid?
2
Hukum Quranic Song: Menggabungkan Musik dengan Ayat Al-Quran
3
Menag Nasaruddin Umar akan Wajibkan Pramuka di Madrasah dan Pesantren
4
Surat Al-‘Ashr: Jalan Menuju Kesuksesan Dunia dan Akhirat
5
Haul Ke-15 Gus Dur di Yogyakarta Jadi Momen Refleksi Kebijaksanaan dan Warisan Pemikiran untuk Bangsa
6
Mariam Ait Ahmed: Ulama Perempuan Pionir Dialog Antarbudaya
Terkini
Lihat Semua