Warta

Al-Qur'an Laris di Prancis Saat Ramadhan

Senin, 8 September 2008 | 06:06 WIB

Paris, NU Online
Ketika Muslim mendedekasikan waktu mereka selama puasa, salah satunya dengan bertadarus, Kitab Suci Al Qur'an menjadi laris manis di Prancis. "Kami menjual antara 10 hingga 15 kitab suci setiap hari," aku Ali Al Maghori, seorang pemilik toko seperti yang dikutip IslamOnline.net (4/9).

Malah menurut Maghori, Al Qur'an menjadi salah satu best seller. "Kitab suci yang berukuran buku saku menjadi primadona pembeli, baik sebelum maupun selama Ramadan," ungkap Maghori lagi.<>

Menurut majalah Livre Hebdo, spesialis dalam ulasan penjualan buku, Al Qur'an menduduki peringkat ke-8 dalam buku terlaris selama Ramadan, yang dimulai 1 September lalu.

Para penjual terlihat menjual kitab Al Quran, sepanjang jalan-jalan utama Paris, khususnya di lingkungan dengan populasi Muslim cukup besar seperti Belleville dan Paribas.Dalam buku-buku yang dijual, mereka juga memajang buku tuntunan cara sholat dan keuntungan berpuasa Ramadan. Penjualan tasbih dan syal serta kerudung juga meningkat di bulan ini.

Seperti halnya di Indonesia, selain penjualan Al Qur'an, penjualan makanan kecil untuk berbuka dan kudapan khas tradisional menanjak saat Ramadan
 
"Zalabiya ialah salah satu jenis makanan utama di meja makan saat Ramadan," ujar Mokhtar seorang pemilik toko yang menjual manisan Tunisia di Jalan Kablat. Zalabiya ialah makanan sejenis donat yang digoreng dengan minyak dan ditaburi gula. Makanan itu merupakan pilihan favorit Muslim, khususnya mereka yang memiliki latar belakang Afrika Utara. Selain Zalabiya, di antara pilihan favorit lain ialah Roti Bouzgene Berber dari Aljazair.

Sepanajang jalan La Chapelle, toko-toko menjual banyak manisan, seperti baqlawa, salah satu makanan khas Turki, berupa kue pastri dengan madu, almond dan kacang pistachios. Untuk memenuhi permintaan yang tinggi terhadap manisan tradisional tersebut, banyak jaringan supermarket, termasuk Carrefour, khusus mendedikasikan konter khusus Ramadan di cabang lokal mereka.

Perancis saat ini menjadi negara dengan populasi minoritas Muslim terbesar di Eropa, yakni mencapai sekitar tujuh juta orang. Mereka umumnya berasal dari Afrika Utara dan Turki. (rol/atj)