Warta

AS Tak Izinkan Presiden Taiwan Singgah di New York

Kamis, 4 Mei 2006 | 03:36 WIB

Beijing, NU Online
Presiden Taiwan Chen Shui-bian secara mendadak menunda perjalanan luar negerinya ke AS, Rabu (3/5) setelah mendengar kabar bahwa pemerintahan Bush tidak mengizinkannya untuk singgah di negaranya. Demikian surat kabar AS The New York Times melaporkan.

Sikap Bush itu menunjukkan bahwa pemerintahannya masih kesal dengan sikap Chen pada Februari lalu yang menghapuskan agen pemerintahnya untuk mengkaji reunifikasi Taiwan dengan China. Washington juga menginginkan untuk tidak memusuhi China menyusul kunjungan presiden Hu Jintao ke AS akhir bulan lalu.

<>

Pemerintahan Bush saat ini menghendaki kerjasama dengan China yang menentang sikap AS soal pengenaan sanksi atas Iran yang tetap melanjutkan program pengayaan uraniumnya. Disinyalir, sikap China untuk tidak mengikuti langkah Washington atas isu ini juga menyangkut sikap AS untuk mengkaji persoalan Taiwan yang ingin melepaskan diri dari China. 

Menurut pejabat Taiwan dan laporan media, dalam kunjungannya ke AS, rencananya Chen akan singgah di New York, San Francisco atau Houston untuk bertemu dengan sekutu-sekutunya yang ada di Amerika Tengah dan Selatan. Chen mulanya juga dijadwalkan akan menemui anggota Kongres AS, memberikan wawancara pers, dan menemui para pendukungnya dari Taiwan. 

Pejabat Kementrian Luar Negeri Taiwan mengatakan, Chen akan meninggalkan Taipei, Selasa (2/5) dan mendaratkan pesawatnya di Alaska untuk mengisi bahan bakar guna melanjutkan lawatannya ke Paraguay dan Costa Rica. 

Menteri Luar Negeri Taiwan, James Huang dalam keterangannya di hadapan wartawan, Rabu (3/5) mengatakan, Taipei merasa kecewa dengan rencana kunjungan Chen, namun pihaknya lebih menyalahkan China dari pada AS. “China memanfaatkan situasi internasional yang sulit dan melakukan segalanya untuk menekan ruang internasional Taiwan,” ungkapnya.

Sebelumnya, Chen juga pernah melakukan kunjungan yang sama ke New York dan Los Angeles untuk menemui sekutu-sekutunya di Amerika Latin yang mempunyai hubungan diplomatik resmi dengan Taipei.

Presiden Taiwan ini sengaja merencakan kunjungannya ke AS karena kunjungan yang sama juga pernah dilakukan Presiden China Hu Jintao akhir bulan lalu. Terlebih, pemerintahan Bush akhir-akhir ini memberikan sinyal dukungannya ke Ma Ying-jeou, pemimpin oposisi Taiwan dari Partai Nasionalis, yang berencana ikut kontestasi dalam pemilihan presiden pada 2008 mendatang.

“Terus terang kunjungan Chen ke AS itu jauh lebih penting baginya dari pada ke Amerika Latin,” ungkap Philip Yang, pakar masalah-masalah lintas-Selat Universitas Taiwan Nasional di Taipei. “Pandangan saya adalah bahwa Washington tidak senang bagaimana Chen menangani persoalan Dewan Reunifikasi dan memberikan sinyal kuat,” tambahnya. (dar)